Namun bagi orang yang sudah terbiasa berdzikir, maka dia tidak akan menghitung-hitung dzikir.
"Syekh Muhammad Najmudin Al-Qurdi, tidak pakai tasbih.
Padahal biasanya tuan-tuan yekh memakai tasbih," kata Ustaz Abdul Somad.
"Menurut dia tak berhenti, sekali tarik (nafas) dengan sekali hembus (nafas) tetap dzikir.
Tariknya dzikir, hembusnya dzikir. Kalo tak putus, 25.000 sehari, agak lupa, ingat lagi," sambung Ustaz Abdul Somad.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan jika dzikir yang harus dibaca boleh apa saja, lebih afdol dzikir 'laa ilaa ha illallah'.
Lantas bagaimana jika ada orang yang mengajak ngobrol? Ustaz Abdul Somad menjawab tetap dijawab.
Lebih lanjut Ustaz Abdul Somad mengatakan jika dzikir tu menyebut di mulut, mengingat di hati, konsen pikiran, dan sifat mengagungkan.
(*)
Source | : | bangka pos,Tribun Timur |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar