Dia lolos dan dinyatakan diterima.
Haryanto juga mendapatkan beasiswa sekolah di Bandung untuk dilatih menjadi pengemudi kendaraan yang khusus mengangkut kendaraan senjata berat seperti tank.
Pada 1982, ia mengikuti pendidikan Secata di Gombong, Kebumen. Haryanto mendapat kenaikan pangkat yang mulanya prajurit dua menjadi prajurit satu.
Namun, karier militernya berakhir pada tahun 2000 lantaran dirinya memutuskan untuk pensiun dini dengan pangkat terakhirnya yaitu Kopral Kepala.
Membuka bisnis PO Haryanto
Haryanto menikah dengan istrinya, Suheni pada 1982. Setahun kemudian, anak pertamanya Rian Mahendra lahir. Pada 1984, putra keduanya, Agus Hartopo lahir.
Kehidupan keluarga kecilnya jauh dari kata mewah. Haryanto bahkan nekat membawa istrinya untuk mengontrak.
Melihat gajinya yang pas-pasan, Haryanto pun memutar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Dia pernah bekerja serabutan sebagai sopir angkutan kota dan menjadi beberapa perwakilan agen perusahaan-perusahaan bus yang bertujuan ke Jawa Tengah.
Mendirikan PO Haryanto
Sebelum mendirikan PO Haryanto pada 2002, Haryanto memiliki bisnis sampingan dengan membuka agen tiket bus.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar