Pekerjaan ini dilakukan sejak dirinya masih menjabat sebagai tentara.
Hingga pada 2002, Haryanto memutuskan untuk mendirikan PO Haryanto.
Dikutip dari laman PO Haryanto, mulanya, perusahaan itu memiliki 6 unit bus dari pinjaman Bank dengan rute Cikarang-Cimone.
Namun karena tidak berjalanan lancar, mereka akhirnya mengganti armada dengan bus Antar Kota Antar Propinsi dengan rute Jakarta-Kudus, Jakarta Pati dan Jakarta-Jepara.
Tahun demi tahun, PO Haryanto terus berkembang dan berekspansi ke beberapa rute, seperti Jakarta-Pamekasan-Sumenep (PP) hingga Jakarta-Solo-Ponorogo.
Dilansir dari Tribunnews.com, hingga 2021 lalu, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus Antar Kota Antar Propinsi.
Bus-bus tersebut bermesin Mercedes-Benz dan Hino buatan karoseri Adi Putro.
Rajin santuni anak yakin dan umrahkan karyawan
Kini, perjuangan Haryanto selama puluhan tahun silam telah membuahkan hasil.
PO Haryanto menjadi salah satu perusahaan otobus tersukses di Tanah Air.
Setiap tahunnya, Haryanto yang tumbuh sukses itu kini mampu memberangkatkan pengemudi busnya yang berprestasi untuk umrah ke Tanah Suci.
Bahkan, setiap 1 Muharram, Haryanto menyantuni anak yatim dan menanggap pagelaran wayang kulit, seni yang disukainya sejak muda.
Selain memberikan hadiah, Haryanto juga memberikan sanksi kepada sopirnya yang tak mau mendengarkan ajakannya menunaikan ibadah salat.
Sebagai pengingat, Haryanto bahkan memasang spanduk di garasi busnya yang berbunyi:
"Bila hidupmu susah, tengoklah, sudah benarkah shalat jamaahmu."
Haryanto menanamkan nilai-nilai agama ke karyawanya yang beragama Islam dengan mengajak mereka untuk tidak meninggalkan salat.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar