GridHot.ID - Amalan Sholawat Nabi merupakan satu di antara banyaknya ibadah yang sudah melekat bagi umat muslim setiap harinya.
Selain untuk menambah pahala, membaca sholawat juga dapat melancarkan rezeki dan dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT.
Namun, bagaimanakah bacaan sholawat yang sia-sia bagi umat muslim? Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber Rahimahullah.
Melansir tribunjogja.com, Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa memperbanyak membaca Sholawat Nabi.
Sholawat adalah doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam dianjurkan untuk banyak membaca semua bentuk sholawat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Semata-mata untuk mengharap syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.
Terlebih saat ini umat islam sedang menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW yang terjadi di bulan Rabiul Awal.
Selain mendapatkan pahala, membaca sholawat juga memiliki berbagai macam fadilah dan manfaat bagi pembacanya.
Dilansir dari tribun-medan.com, bagaimanakah bacaan sholawat yang sia-sia bagi umat muslim? Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber Rahimahullah.
Sholawat merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa sallam.
Untuk itulah sholawat berisi sanjungan dan pujian terhadap Rasulullah.
Tak hanya sebagai pujian, sholawat juga mendatangkan banyak kebaikan.
Di antaranya siapa yang membaca sholawat akan mendapat syafaat Nabi di hari kiamat.
Namun, ternyata ada sholawat yang dibaca dengan cara yang salah, sehingga hanya akan sia-sia belaka.
Lantas, bacaan sholawat seperti apa yang akan langsung tertolak tersebut?
Berikut ini penjelasan Syekh Ali Jaber yang dibagikan melalui kanal YouTube Ngambri elmoh.
Dalam ceramah tersebut, Syekh Ali Jaber menerangkan mengenai bacaan sholawat yang sia-sia bagi umat muslim.
Sholawat merupakan kalimat mulia umat Islam yang memiliki tujuan untuk memberikan pujian kepada Nabi Muhammad saw.
Melalui sholawat tersebut manusia memohon agar Allah memberikan kebaikan kepada Nabi Muhhamd saw.
Banyak manfaat dunia dan akhirat yang diperoleh melalui sholawat.
Hal itu karena kalimat tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.
Bahkan, apabila seseorang mengucapkan sholawat sebanyak sepuluh kali dalam satu hari, niscaya akan dapat syafaat di hari kiamat.
Hal tersebut disampaikan oleh Syekh Ali Jaber yang merujuk pada sebuah hadist shahih, sehingga tak perlu diragukan.
"Barang siapa yang baca sholawat sepuluh kali sehari akan dapat syafaat Rasulullah saw," ujarnya kepada kaum muslimin.
Akan tetapi, ada golongan orang yang rajin membaca sholawat namun tidak dikehendaki Allah SWT sehingga tak akan mendapat syafaat.
Artinya, bacaan sholawat golongan orang tersebut menjadi sia-sia seperti hanya sekadar kalimat tanpa makna.
Ternyata, golongan orang tersebut mengucapkan sholawat tapi tidak pernah sholat fardhu.
Artinya caranya mengucapkan sholawat tidak diiringi dengan rutinitas sholat fardhu.
Hal itu menunjukkan orang tersebut mengucapkan sholawat dengan iman yang kosong, sehingga tidak ada rasa percaya kepada Allah.
"Tapi dia gak pernah sholat, gak pernah subuh, gak pernah Jumatan berarti dalam Islam dia kafir bagaimana bisa dapat syafaat Rasul?," katanya.
Maka dari itu, bagi orang-orang yang merasa hidupnya tak kunjung berubah meski rajin sholawat, mungkin saja termasuk bagian dari golongan itu.
Demikianlah bacaan sholawat yang hanya sia-sia belaka bahkan tidak akan mendapat syafaat Nabi di hari kiamat. (*)