GridHot.ID - Ada suku di mana laki-laki boleh melakukan poligami dengan istri maksimal berjumlah 10 asal mereka memiliki ternak yang cukup.
Suku yang memperbolehkan laki-laki memiliki istri dari satu itu adalah suku Maasai.
Dilansir dari Eva.vn, Maasai adalah suku asli semi-nomaden di Afrika, yang wilayahnya membentang melintasi Kenya selatan dan Tanzania utara.
Orang dari suku Maasai memiliki budaya yang sangat kaya dan adat istiadat yang aneh dan unik.
Selama beberapa generasi, Maasai telah tinggal di padang rumput yang mengelilingi lembah Great Rift. Lembah ini terbentuk dari retakan yang muncul 20 juta tahun lalu di kerak bumi. Lembah Great Rift memiliki tanah yang subur dan iklim yang sejuk.
Orang Maasai menjalani kehidupan yang berhubungan dengan hewan liar termasuk singa. Siapa pun yang bisa membunuh singa, akan dianggap sebagai pahlawan dan akan mendapatkan pujian dari anggota suku. Mereka juga bisa menggunakan bulu singa hasil buruan sebagai kostum.
Perburuan singa dulunya merupakan ritual tradisional di suku Maasai, tapi kini telah dihentikan.
Orang Maasai mencari nafkah dengan berternak sapi dan domba. Daging sapi dan domba yang mereka pelihara merupakan makanan pokok penduduk setempat.
Masyarakat Maasai memiliki kebiasaan meminum darah segar dari hewan yang mereka sembelih. Mereka percaya darah hewan segar memiliki gizi tinggi.
Darah segar dari hewan ternak melambangkan kekuatan dan keberanian, oleh karena itu, mereka percaya bahwa meminum lebih banyak darah segar akan membuat mereka berani dan abadi.
Laki-laki dari suku Maasai sering membawa tombak dan pisau pendek. Senjata macam itu tak hanya membantu mereka mempertahankan diri, tapi juga dapat digunakan untuk melindungi ternak dari serangan predator.
Maasai percaya pada animisme. Mereka percaya bahwa ternak adalah hadiah dari dewa. Jika sebuah desa memiliki banyak ternak, itu berarti bahwa desa tersebut memiliki banyak keberuntungan, para dewa selalu di samping mereka untuk memberikan perlindungan.
Laki-laki yang memiliki banyak ternak juga dianggap kaya raya, disegani banyak orang, dan memudahkan mereka untuk menikah.
Masyarakat Maasai masih mempertahankan adat poligami. Seorang pria bisa memiliki istri sebanyak yang dia inginkan dengan jumlah maksimumnya sepuluh.
Seorang laki-laki bisa memiliki istri banyak jika memiliki banyak ternak. Pasalnya ternak aka dijadikan hadiah untuk keluarga mempelai wanita untuk menikah.
Wanita di suku Maasai tidak memiliki hak untuk memutuskan pernikahan mereka. Ayah mereka akan mengatur pernikahan dan memilih pengantin pria.
Perempuan harus hidup dan menerima semua pengaturan keluarga serta adat istiadat tradisional daerah mereka.
Ketika istri tinggal di rumah suaminya, mereka akan terus bekerja seperti orang-orang di rumah tersebut serta memiliki tanggung jawab untuk melahirkan anak. Suami tidak akan membedakan istri dan selir. Semua diperlakukan dengan adil.
Suku Maasai tidak mengizinkan adanya perceraian. Namun, masyarakat Maasai memiliki kebiasaan yang aneh yaitu memperbolehkan wanita yang sudah menikah memiliki laki-laki lain, selama ia tidak hamil dengan laki-laki tersebut.
Jika wanita tersebut hamil dengan pria lain, wanita itu akan menerima hukuman dari suaminya.
Pernikahan di suku Maasai dirayakan sebagaimana festival. Semua penduduk desa diundang oleh kedua mempelai untuk menghadiri ucpacara pernikahan tanpa ada diskriminasi.
Gadis-gadis usia sekitar 14 tahun mulai menikah. Sebelum mereka pergi ke rumah suami, para sesepuh akan meletakkan tanamana segar di depan dada mempelai wanita, melambangkan padang rumput yang hijau dan pernikahan yang bahagia.
Selain itu, ayah dari mempelai wanita akan meludahi kepala putrinya sebagi bentuk restu. (*)