Namun, polisi masih melakukan pendalaman terhadap kegiatan penyaluran senjata yang dilakukan oleh Anton.
Terbaru, hasil wawancara Tim Polri dan Kepolisian Filipina kepada Anton, ia mengaku sebagai putra Papua ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka.
Anton mengaku bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut.
Selain itu, Anton mengakui pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat dan merupakan salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini.
Hasil pendalaman polisi terhadap Anton juga mengungkapkan motif utama Anton ingin menjual senjata api ilegal ke Papua karena melihat peluang bisnis menjanjikan.
"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua," ujar Dedi.
Menurut Dedi, Anton mengaku apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan dijual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi.
Dalam pernyataannya, Anton berencana akan menyelundupkan senjata api yang dibeli di Filipina melalui jalur Davao City menuju ke Gensan.
Diduga Dekat dengan Lukas Enembe
Seiring dengan kasus tersebut, beredar foto Anton bersama Gubernur Nonaktif Papua Lukas Enembe yang kini telah berstatus tersangka kasus korupsi APBD Papua.