Gridhot.ID - AirNav menarik seluruh personelnya yang bertugas di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), akibat penyerangan KKB Papua pada Senin (9/1/2023) lalu.
Selain untuk keamanan petugas AirNav, penyerangan oleh KKB Papua di Oksibil membuat kondisi para personel trauma.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Sentani, Widodo mengatakan, petugas AirNav yang berada di Oksibil merasa trauma setelah KKB Papua menyerang dan menembaki pesawat di Bandara Oksibil.
Pihaknya pun mengambil langkah menarik semua personel AirNav yang bertugas di Bandara Oksibil.
Mengutip dari Kompas.com, seluruh petugas AirNav yang ditarik berjumlah 12 personel.
"Memang petugas AirNav sudah kami tarik kemarin karena kondisi keamanan di Oksibil tidak stabil dan keselamatan mereka kita utamakan," tutur Widodo di Jayapura, Kamis (12/1/2023).
"Mereka (petugas) merasa trauma karena menyaksikan sendiri penembakan dan pembakaran itu. Petugas kami tak bisa tidur setelah melihat langsung kejadian penembakan-penembakan oleh KKB," lanjut dia.
Menyelamatkan diri ke Jayapura
Widodo memerinci, ada 12 orang personel AirNav yang bertugas di Bandara Oksibil, terdiri dari petugas pengatur lalu lintas penerbangan dan petugas teknik.
Mereka juga bertugas memberi navigasi pada pesawat yang hendak mendarat ataupun lepas landas.
Penyerangan KKB Papua membuat para petugas ketakutan hingga menyelamatkan diri.
"Kita tau sendiri kemarin di Oksibil kejadian yang cukup menegangkan. Pegawai kita yang bertugas di sana merasa trauma dengan kejadian di sana sehingga mereka menyelamatkan diri ke Jayapura," ujar dia.
Meski petugas ditarik, Widodo memastikan, aktivitas penerbangan di Bandara Oksibil tetap bisa berjalan.
"Pelayanan penerbangan tetap ada dengan sistem tiba, jadi kalau ada pesawat tiba dan keluar itu sudah dibuat prosedurnya," kata dia.
KKB Papua tembaki pesawat
Seperti diketahui, KKB Papua menembaki pesawat kargo yang hendak mendarat di Bandara Oksibil pada Senin (9/1/2023) lalu.
Pesawat yang ditembaki adalah pesawat logistik milik Trigana Air Ikaros nomor registrasi PKHVV dari Boven Digoel tujuan Oksibil.
Akibat penembakan KKB, pesawat batal mendarat dan kembali ke lokasi lepas landas di Kabupaten Boven Digoel.
Para petugas AirNav pun menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Selain penembakan pesawat, di hari yang sama, KKB membakar gedung SMKN 1 Oksibil yang tak jauh dari lokasi bandara.
KKB juga membakar Kantor Dispendukcapil Pegunungan Bintang pada Rabu (11/1/2023).
Akibat kejadian tersebut, puluhan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, bersembunyi ke Mapolres Pegunungan Bintang.
Pelaku diduga kuat kelompok Ananias Atimin
Kapolres Pagunungan Bintang AKBP Davi Bastomi, Senin (9/1/2023), mengatakan KKB pimpinan Ananias Antimin diduga sebagai dalang dari sederet teror yang terjadi di Oksibil, tiga hari terakhir.
"Indikasinya pelakunya sama, yaitu KKB KODAP XXXV Bintang Timur Kabupaten Pegunungan pimpinan Ananias Atimin," kata AKBP Davi Bastomi, Senin (9/1/2023).
"Dia (Ananias Atimin) masih di bawah komando Ngalum Kupal," lanjutnya.
Kelompok tersebut, kata Davi, melarikan diri ke hutan setelah melakukan sejumlah aksi meresahkan.
"Tadi saya pimpin langsung patroli dan mereka terlihat masuk ke hutan, semoga mereka tidak kembali," kata dia.
Kini aparat gabungan disiagakan dan melakukan patroli. Tujuannya memastikan situasi Oksibil kembali kondusif.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar