GridHot.ID - Invasi Rusia ke Ukraina berlangsung hampir satu tahun.
Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 itu terhitung telah memasuki hari ke-328 pada Selasa (17/1/2023).
Dilansir dari rt, sebelum Rusia menginvasi Ukraina atau tepatnya pada Januari 2022, pimpinan CIA Bill Burns dilaporkan melakukan kunjungan rahasia ke Kyiv, Ukraina, atas intruksi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Burns kemudian memberitahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa Rusia berencana untuk membunuhnya.
Burns juga memberitahu Zelensky mengenai rencana serangan militer Rusia.
Pertemuan rahasia antara Burns dan Zelensky terungkap dalam buku yang akan segera dirilis oleh penulis Chris Whipple.
Pada April 2022 lalu, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov menampik tudingan bahwa Rusia berencana membunuh Zelensky.
Peskov menegaskan bahwa invasi Rusia di Ukraina tidak bertujuan untuk mengganti rezim pemerintah yang berkuasa.
Di sisi lain, posisi Jenderal Sergey Surovikin sebagai komando tertinggi pasukan Rusia di Ukraina kini telah digantikan oleh Valery Gerasimov.
Gerasimov sendiri merupakan panglima pasukan militer Rusia yang menjadi pimpinan tertinggi angkatan bersenjata Rusia.
Dikutip dari aljazeera via TribunWow.com, pergantian komando ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Rabu (11/1/2023).
Pergantian komando ini disebut-sebut merupakan pertanda bahwa perang antara Rusia dan Ukraina akan semakin membesar dan berbahaya.
Prediksi ini disampaikan oleh Dmitry Trenin yang merupakan analis politik di Moskow.
"Penunjukan Gerasimov menunjukkan pentingnya operasi dan ruang lingkup operasi dapat berkembang melampaui apa yang kita lihat sekarang. Itu sangat signifikan," ujar Trenin.
"Perang semakin membesar, semakin berbahaya," kata Trenin.
Di sisi lain, Surovikin yang dicopot dari komando tertinggi operasi militer Rusia di Ukraina kini berperan menjadi wakil Gerasimov.
Total hanya tiga bulan Surovikin memegang komando tertinggi dalam operasi militer Rusia di Ukraina.
Selama tiga bulan tersebut, Surovikin sempat menunjukkan keganasannya menyerang sejumlah infrastruktur Ukraina yang menyebabkan krisis energi di beberapa kota di Ukraina.
Namun Surovikin juga disalahkan atas mundurnya pasukan militer Rusia dari Kherson hingga serangan yang menewaskan 89 tentara Rusia di Makiivka.
(*)