GridHot.ID - Perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung sampai sekarang.
Berbagai jenis senjata telah ditunjukkan Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, salah satunya drone Shahed-136 atau juga disebut Geran-2 yang dipasok Iran.
Di medan perang, drone Geran 2 yang dioperasikan Rusia itu muncul sebagai sistem senjata yang tangguh.
Dilansir dari artikel Eurasian Times pada Senin (2/1/2023), seorang netizen memposting gambar Geran-2 dengan lubang di sayap kanannya.
Dalam gambar tersebut, drone Geran-2 terus bergerak menuju targetnya untuk meledakkan diri.
Ukuran lubang pada gambar menunjukkan bahwa drone tersebut mungkin terkena tembakan dari senjata anti-pesawat Gepard buatan Jerman dengan peluru sekitar 35 mm yang dioperasikan Ukraina.
Dilaporkan sebelumnya, senjata anti-pesawat Gepard telah terbukti efektif melawan drone bunuh diri.
Namun demikian, dalam gambar yang diposting netizen, Geran-2 tampaknya tetap tak terpengaruh meskipun terkena serangan.
Geran-2 itu mungkin saja tetap berhasil mencapai targetnya lalu meledakkan diri, menimbulkan kerusakan parah.
"Geran-2 tidak peduli. Dia akan menyelesaikan pekerjaannya bahkan dengan lubang di sayapnya," kata 'Russians With Attitude,' akun Twitter yang membagikan gambar drone Geran-2.