Rusia kembangkan taktik untuk megoperasikan drone bunuh diri
Menurut pernyataan pejabat Ukraina, pasukan Rusia telah mengembangkan taktik mereka dalam menggunakan drone bunuh diri Geran-2 yang dipasok oleh Iran.
Sejak September, militer Rusia telah menggunakan drone Geran-2 buatan Iran untuk menyerang sasaran Ukraina.
Awalnya, pasukan Rusia memulai serangan menggunakan beberapa drone Geran-2 sekaligus, dalam batch lima atau lebih, untuk menyerang pertahanan udara Ukraina.
Pasukan Rusia dilaporkan menggunakan 12 drone untuk satu serangan.
Pasukan Rusia juga meluncurkan drone bunuh diri secara berpasangan, dengan satu terbang di atas yang lain, baik sebagai cadangan jika drone yang lebih rendah ditembak jatuh, atau jika drone yang lebih rendah berhasil, yang kedua dapat diarahkan menuju sasaran yang berbeda.
Sejak awal Oktober, strategi Rusia adalah menginvasi langit Ukraina dengan salvo rudal dan sejumlah drone untuk membanjiri sistem pertahanan udara Ukraina, menghancurkan jaringan energi dan infrastruktur penting Ukraina saat musim dingin tiba.
Namun, tak lama setelah itu, militer Rusia tampaknya telah mengurangi penggunaan drone bunuh diri buatan Iran, hingga akhirnya menghentikannya sepenuhnya, dengan catatan terakhir jatuhnya Geran-2 pada 17 November 2022.
Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa militer Rusia menghentikan peluncuran drone ini karena tidak dapat beroperasi di musim dingin.
Sedangkan laporan lain menyatakan penghentian penggunaan drone bunuh diri bersifat sementara karena Rusia telah menghabiskan pasokan.
Negara pimpinan Vladimir Putin itu mungkin akan memperoleh lebih banyak pasokan drone ke depannya.