GridHot.ID - Presenter Melaney Ricardo menjalani operasi pengangkatan rahim pada Jumat (27/1/2023).
Lewat video di kanal YouTube-nya, Melaney Ricardo mengatakan, semua berawal dari rasa sakit luar biasa saat akan menstruasi.
Diakui Melaney Ricardo, rasa sakit luar biasa saat akan menstruasi itu sudah dialaminya sejak masih remaja.
"Menstruasi aku itu sakitnya bener-bener yang sakit. Jadi pada saat dulu aku belum melahirkan, ibaratnya masih gadis itu memang aku setiap menstruasi itu selalu sakit," ungkapanya.
"Tapi akhir-akhir ini aku ngerasa sakitnya tuh bener-bener ekstra," sambungnya.
"Pokoknya kalau udah mau ngedeketin menstruasi itu udah pusing, karena harus kerja harus shooting," terangnya.
Dirinya bahkan mengaku harus mengonsumsi obat pereda rasa nyeri sebanyak dua kali dalam sehari untuk meredam sakitnya.
"Kadang-kadang saat aku tuh harus kerja, harus bikin orang ketawa itu tuh di balik panggung, pada saat syuting, aku tuh sebenernya nahan kesakitan yang sangat luar biasa, kadang sampai nahan nangis," bebernya.
Sakit yang sering dirasakannya itu akhirnya membuat Melaney Ricardo memeriksakan diri ke dokter.
Saat Melaney memeriksakan diri ke dokter kandungan, ditemukan berbagai masalah, salah satunya adalah adenomiosis.
"Jadi beberapa bulan terakhir ini aku mulai memutuskan untuk akhirnya berobat secara serius," jelasnya.
"Jadi yang aku alami beberapa bulan ke belakang ini adalah symptoms (gejala) aku itu mengidap adenomiosis, jadi agak mirip dengan endometriosis," lanjutnya.
Setelah melewati berbagai pertimbangan dan melawan rasa takut, Melaney akhirnya memilih untuk melakukan pengangkatan rahim.
"Sampai akhirnya aku berpikir, okay what should I do nih. Kayaknya aku harus as much as ada rasa takut but I think I have to choose what the best for my body for the long term," ungkapnya.
"Jadi operasi yang aku lakukan kemarin itu, akhirnya after long journey, up and down, maju mundur, mengumpulkan keberanian, itu adalah operasi pengangkatan rahim," jelasnya.
Tak hanya itu saja, dijelaskan Melaney pula setelah pengangkatan rahim dirinya tidak menepause karena ovariumnya masih ada.
"Mudah-mudahan setelah rahim ku diambil aku kan tidak menstruasi lagi, tidak menepause tapi ovariumnya masih ada, jadi untuk berhubungan intim suami istri masih bisa," beber Melaney.
Diceritakan Melaney pula, sebelum mengambil keputusan untuk operasi, Melaney menyebut masih ingin melakukan perawatan untuk mengurangi rasa sakit akibat datang bulan.
"Beberapa waktu aku mencoba untuk terapi hormon dulu tuh, disuntik dengan suntikan kayak pil KB, pernah makan pil KB juga." katanya.
Ibu dua anak itu mengaku merasa lebih baik setelah mendapatkan perawatan berupa suntikan hormon itu.
"Terus suntikan hormon untuk menekan supaya tidak menstruasi, yang aku rasakan enak sih, lega, jujur ya," ujar Melaney.
Meski merasa membaik, wanita usia 41 tahun itu menyadari perawatan yang ia jalani itu bukan solausi untuk sakit yang diidapnya.
"Aku itu disuntik, jadi aku dalam beberapa bulan tuh nggak menstruasi. Seneng banget dong, tapi buat aku sih memang itu bukan solusi yang terbaik sih," tuturnya.
Melaney juga menyebut mengalami perubahan dalam tubuhnya setelah mendapatkan suntikan itu.
"Aku rasanya jadi kayak orang mau menopause gitu loh, jadi ntar orang pakai AC dingin, ntar gua kepanasan, kegerahan luar biasa gitu," ungkpnya.
Ia juga menyebut muncul benjolan yang terasa panas pada pahanya.
"Sampai di bagian paha aku itu itu kayak muncul jendolan tapi bukan bisul dan itu bener-bener kayak anget panas gitu," terangnya.
Melaney juga mengaku muncul jerawat yang parah di punggungnya.
"Terus bagian belakang, punggung itu breakout parah, jerawat parah banget. Itu mau disuntik mau dikasih obat apapun juga itu jerawat keluar terus." pungkas Melaney.
(*)
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar