Tak disangka, sang perawat ikut menggunting jari kelingking bayi Ar hingga putus alih-alih perbannya.
Diakui Suparman, ia sempat berpesan agar perawat tersebut berhati-hati membuka perban infus anaknya.
Tapi sang perawat malah membuka paksa perban infus tersebut yang akhirnya mencelakai pasien.
"Awalnya infus anak saya macet pak. Saya panggil perawat untuk minta betulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa bisa," ujar Suparman.
"Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya. Alhasil saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya putus," kata Suparman dilansir TribunnewsBogor.com dari Sripoku.com, Minggu (5/2/2023).
Tak terima dengan kejadian tersebut, warga Jalan Tembok Baru Lorong Tanjung, Kelurahan 9-10 Ulu Kecamatan Jakabaring itu pun melapor ke Polrestabes Palembang.
Laporan tersebut pun diterima petugas dengan No LP/B/273/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/ Polda Sumatera Selatan.
"Meski sudah ada niat baik dari RS Muhammadiyah, namun saya tidak terima. Meski jari anak saya sudah disambung," pungkas Suparman.
Pihak RS Angkat Bicara
Sementara itu, pelaporan yang telah diurai Suparman nyatanya telah diketahui pihak RS Muhammadiyah.
Humas RS Muhammadiyah Palembang Hj Eka Tanzilawati menyebut pihaknya akan segera melakukan konferensi pers.