Untuk mengurangi nyeri maag, ia menyarankan untuk menghindari kopi, termasuk kopi tanpa kafein, minuman bersoda, cabai, dan makanan olahan.
Dr Amal menyarankan bahwa pendekatan moderat harus diterapkan saat berbuka puasa dan makan dalam porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering.
“Misalnya, awali dengan kurma dan makanan ringan sebelum istirahat setelah shalat Maghrib, dilanjutkan dengan makan utama sebelum shalat Tarawih.
Jangan langsung tidur setelah sahur karena bisa menyebabkan asam lambung naik," kata dr Amal.
Untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang, diskusikan dengan dokter Anda tentang perubahan yang diperlukan, misalnya, membagi dosis untuk mengoptimalkan efek pengobatan. Berikut ini hal-hal yang harus dihindari selengkapnya:
1. Makanan dan buah-buahan yang digoreng, berlemak, dan mengandung asam (buah jeruk, lemon, limau, dan grapefruits) bersama dengan produk berbasis tomat (tomat secara teknis adalah buah yang mengandung banyak asam).
2. Makanan ekstra pedas dan makanan kaleng/olahan, terutama produk berbahan dasar tomat. Makanan olahan dengan umur simpan yang lama biasanya memiliki banyak bahan kimia, termasuk pengawet, yang dapat memperburuk gastritis.
3. Makanan yang mengandung terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan.
4. Makan berlebihan saat berbuka dan sahur serta menunda berbuka.
5. Minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, soda, dan lain-lain. Minuman ini membuat Anda buang air kecil lebih banyak, dengan membawa garam mineral berharga yang dibutuhkan tubuh Anda selama hari yang panjang puasa.
Baca Juga: 7 Weton Wanita Berhati Mulia dan Mempesona, Konon Jadi Pembawa Keberuntungan Menurut Primbon Jawa
6. Merokok dikaitkan dengan gastritis dan penyakit tukak lambung. Jadi, Ramadhan adalah kesempatan cemerlang untuk mengurangi rokok.