GridHot.ID - Dalam waktu dekat, umat muslim akan menjalankan ibadah puasa ramadhan 2022.
Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan adlah wajib hukumnya bagi orang-orang yang beriman.
Namun bagaimana jika kita memiliki penyakit, seperti maag? Berikut tips mengatasi maag kambuh saat berpuasa Ramadhan tanpa membatalkan puasa.
Melansir tribunjabar.id, simak tips menjalankan ibadah puasa untuk penderita maag agar dapat berpuasa selama bulan suci Ramadhan dengan nyaman tanpa merasakan nyeri di lambung.
Kini, umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Puasa di bulan suci Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat syariat.
Terdapat kondisi yak tak diwajibkan untuk berpuasa, salah satunya adalah orang yang sakit dan tak mampu untuk berpuasa.
Lantas, bagaimana dengan penderita maag yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa penuh di bulan Ramadhan?
Simak, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan ketika penderita maag agar tetap bisa berpuasa penuh di bulan Ramadhan dengan nyaman tanpa rasa nyeri di lambung.
1. Jangan makan dengan terburu-buru
Ketika berbuka puasa, kebanyakan orang cenderung ingin mengonsumi makanan dengan terburu-buru.
Akan tetapi, bagi penderita maag, hal ini justru dapat memicu rasa perih dan tak nyaman di lambung.
Awali berbuka puasa dengan minum air hangat, lalu makanlah dengan perlahan-lahan.
Anda bisa memakan kudapan ringan lalu menunaikan sholat maghrib terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan makan berat dengan perlahan atau sedikit demi sedikit.
Hal ini juga perlu dilakukan saat sahur.
Kemudian hindari makan berlebihan agar tidak memicu asam lambung naik.
2. Hindari makanan pemicu
Anda juga harus menghindari makanan dan minuman yang bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Makanan yang mengandung kafein, tinggi lemak, mengandung gas, pedas dan terlalu asam tidak baik bagi penderita maag.
Sebagai alternatif, Anda bisa memilih makanan yang tinggi serat dan mudah untuk dicerna.
3. Kelola stres dan istirahat yang cukup
Momen Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk mengontrol emosi dan mengelola stres.
Saat berpuasa, isi waktu luang dengan memperbanyak beribadah seperti membaca Al Quran agar hati dan pikiran menjadi tenang.
Mengelola stres dengan memerhatikan waktu istirahat juga sangat penting untuk dilakukan.
Jangan sampai Anda kelelahan hingga memicu stres dan mengakibatkan naiknya asam lambung.
Apabila anda tengah menderita maag dengan kondisi yang cukup parah, knsultasi diri dengan dokter agar dapat beribadah dengan khusyuk di bulan Ramadhan tanpa gangguan asam lambung.
Dilansir dari tribunjogja.com, asam lambung bisa saja kumat saat Anda menjalankan ibadah puasa.
Beberapa di antaranya ada yang memilih untuk membatalkan puasa dengan cara mengonsumsi makanan.
Di sisi lain, sebenarnya ada cara meringankan keluhan asam lambung tanpa harus membatalkan puasa.
Sebagai informasi, melansir Medical News Today, gejala asam lambung naik yang cukup umum adalah munculnya rasa tidak nyaman sampai terasa panas di dada (heartburn).
Menurut American College of Gastroenterology, rasa tidak nyaman tersebut bisa menjalar di dada atau di belakang tulang dada.
Gejala asam lambung naik juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Beberapa penderita gangguan asam lambung merasakan mulutnya terasa pahit dan asam saat penyakitnya kambuh.
Gejala asam lambung naik bisa berlangsung selama beberapa jam.
Rasa tidak nyaman ini acap kali memburuk setelah makan atau dalam kondisi perut kosong.
Penyakit asam lambung naik yang hanya kumat sesekali umumnya tidak perlu dikhawatirkan.
Apabila asam lambung naik kambuh lebih dari dua kali seminggu, pemicunya bisa karena gastroesofageal reflux disease (GERD).
Apa pun penyebabnya, penyakit asam lambung naik bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya.
Berikut pertolongan pertama saat asam lambung naik yang tak membatalkan puasa ;
1. Longgarkan pakaian
Melansir Healthline, tekanan pada perut dapat memicu naiknya asam lambung.
Untuk itu, pertolongan pertama saat asam lambung naik perlu menghilangkan segala tekanan pada perut.
Saat penyakit kumat, segera longgarkan ikat pinggang, kait celana, baju, atau apa pun yang membuat penderita makin merasa sesak.
2. Berdiri tegak
Posisi tubuh tertentu terkadang bisa memicu asam lambung naik.
Posisi yang tidak pas atau kurang nyaman dapat memberikan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah.
Bagian tubuh ini berupa otot berbentuk cincin yang mengontrol asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
Pertolongan pertama saat asam lambung naik juga perlu melibatkan perubahan posisi tubuh yang lebih tegak untuk mengurangi tekanan pada sfingter esofagus.
Jika saat asam lambung kambuh penderita sedang berbaring, coba posisi duduk atau berdiri.
Apabila posisi penderita saat asam lambung kumat sudah berdiri, coba tegakkan postur tubuh untuk berdiri lebih tegak.
Sementara itu bagi yang tidak berpuasa, maka bisa melakukan langkah berikut untuk meredakan asam lambung ;
1. Mengunyah permen karet
Penelitian pada 2014 membuktikan, mengunyah permen karet dapat membantu mengatasi asam lambung naik.
Mengunyah permen karet dapat merangsang produksi air liur dan menelan. Cara alami ini dapat meredakan gejala asam lambung naik dengan jalan mengencerkan dan membersihkan asam lambung dari kerongkongan.
2. Minum obat asam lambung
Baca Juga: Bahannya Mudah Dicari, Ini Resep Makanan Sahur untuk Penderita Maag
Pertolongan pertama saat asam lambung naik juga perlu memberikan obat yang tepat bagi penderita.
Terdapat beberapa jenis obat asam lambung yang tersedia di pasangan, yakni: Antasida H2 blocker Penghambat pompa proton (PPI) Obat jenis PPI dan H2 blocker dapat mengurangi produksi asam yang dikeluarkan lambung, sehingga membantu mengatasi asam lambung naik. Sedangkan obat jenis antasida berfungsi untuk menetralkan asam lambung.
Sebelum minum obat asam lambung, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan obat lainnya.
Penyakit asam lambung naik umumnya bisa sembuh selang beberapa jam setelah penderita diberi beberapa pertolongan pertama di atas.
Anda perlu waspada apabila gejala rasa tidak nyaman di dada disertai keluarnya keringat dingin dan sesak napas. Kondisi tersebut bisa jadi tanda penyakit jantung.(*)