"Dalam konteks itu penting semua pihak bersikap secara proporsional dalam mengatasi persoalan. Pola pencarian masih bisa dilakukan dengan penegakan hukum," imbuh dia.
Sementara itu, dilansir dari Tribun Papua, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan bahwa tim yang bertugas untuk melakukan evakuasi dann penyelamatan terhadap pilot pesawat Susi Air belum tiba di Paro.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah pilot tersebut diamankan oleh KKB atau melarikan diri.
"Pilot Susi Air tersebut apakah diamankan oleh KKB atau simpatisan KKB, dan kami belum bisa pastikan karena tim belum sampai ke Paro," ucapnyasaat jumpa pers di Polres Mimika, Sabtu (11/2/2023).
Hingga kini, tim gabungan TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air di Distrik Paro Nduga, Provinsi Papua Pegunugan, pasca aksi pembakaran pesawat dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, pencarian pilot akan dilaksanakan terus susuai kesepakatan tim karena hingga saat ini keberadaan pilot belum diketahui.
Tim gabungan juga telah melaksanakan patroli dengan helikopter, namun belum membuahkan hasil karena kondisi hutan di daerah tersebut yang sangat lebat.
"Kami sempat menyusuri di jalan lintasan warga yang sudah jadi. Kita berharap pilot itu ada di situ, ternyata tidak ada, apalagi cuaca berubah begitu cepat," tuturnya.
Tim pencari yang menggunakan helikopter, lanjut dia, tidak bisa dipaksakan, karena cuaca di kawasan itu cepat mengalami perubahan.
"Kita akan cari terus dan mudaH-mudahan pilot melarikan diri dan mendengar helikopter bunyi lalu dia keluar. Lainnya kalau dia diamankan KKB berarti harus disembunyikan," jelasnya.
Menurut Ramdani, pihaknya akan melakukan patroli setiap hari di wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga dan sampai ketemu.