Gridhot.ID - Keberadaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philips Marthen (37) yang hilang kontak usai terjadi pembakaran pesawat oleh KKB Papua, masih misteri.
Sempat dikabarkan bahwa pilot Susi Air itu diduga disandera KKB Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Jika benar pilot Susi Air disandera KKB Papua, setidaknya ada 3 tantangan yang harus dihadapi TNI-Polri dalam upaya penyelamatan Philips Marthen.
Ketiga tantangan itu diungkap oleh mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Laksda (Purn) Soleman Ponto dalam program Kompas Petang, Kamis (9/2/2023).
"Ya (tantangan) paling besar adalah ya mau cari posisinya ada di mana sekarang. Kalau posisinya belum tahu, ya gimana, kayak mencari jarum di antara jerami. Itu yang pertama," kata Soleman.
"Yang kedua, setelah tahu kondisi lapangan di sana, seperti apa sulitnya. Apakah mereka tahu jalan? Para penculik ini yang lebih tahu jalan."
"Baru yang ketiga, operasi ini operasi apa? Military operation atau law enforcement? Ada tentara atau polisi? Kalau tentara polisi gabung, nah ini masalah lagi. Dari saya, tiga itu masalah yang tidak mudah untuk diatasi," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar KKB Papua di Bandara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023) lalu.
Pesawat itu rencananya akan menjemput 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro yang sempat mendapat ancaman dari KKB Papua.
Ke-15 pekerja bangunan sendiri berhasil diselamatkan oleh Satgas Damai Cartenz tapi keberadaan pilot Susi Air masih belum diketahui.
Dari sinyal GPS yang diterima pada Selasa (7/2/2022) sebelum tidak berfungsi atau mati, posisi Phillip Mehrtens sempat terdeteksi berada 2,3 km dari Bandara Distrik Paro.
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar