Sebelumnya, warga sempat meminta bantuan penerbangan sipil untuk penjemputan, namun tidak berani.
Kemudian seorang pengusaha lokal meminta bantuan aparat untuk mengevakuasi pekerja puskesmas dan warga.
Pengusaha itulah yang sebelumnya juga meminta bantuan evakuasi terhadap karyawannya yang membangun puskesmas di Paro setelah mendapat ancaman dari KKB Papua.
"Atas laporan tersebut kami TNI-Polri mengambil langkah penyelamatan mereka dan total yang kita evakuasi ada 18 orang," jelasnya.
Sebelumnya, aparat TNI-Polri telah mengevakuasi 15 pekerja pembangunan puskesmas di Paro dan dibawa ke Timika. TNI-Polri juga membantu evakuasi masyarakat dari Paro ke Kenyam, Ibu kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. "Bila ada permintaan bantuan evakuasi maka TNI-Polri akan berupaya membantu agar masyarakat tidak menjadi korban keganasan KKB," kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring kepada ANTARA, Senin sore. Adapun KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2/2023) membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Kabupaten Nduga.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya juga menyandera pilot Susi Air bernama Philips Marthen, warga negara Selandia Baru.
Kini, pemerintah Indonesia tengah melakukan upaya negosiasi.
(*)