GridHot.ID - Seorang pria bernama Hamid (42) harus meregang nyawa dengan cara yang tragis.
Ia ditemukan tewas di Jalan Poros Logpon KM 4 Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin (20/2/2023) pukul 07.30 WIT.
Seperti dikutip dari TribunPapua, sekujur tubuh pria ini penuh luka tikam benda tajam.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua disebut-sebut terlibat penyerangan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menewaskan Hamid, penjual makanan, Senin (20/2/2023).
Terduga pelakunya mengklaim korban adalah bagian dari intelijen yang menyamar sebagai warga sipil.
Berdasarkan data Polda Papua, penyerangan terjadi di Jalan Poros Logpon Kilometer 4, Perumahan BTN Sosial Dekai, pukul 08.26 WIT.
Korban tewas akibat luka tusuk dan bacok di sejumlah tubuhnya.
Motif pelaku yang diduga bagian dari KKB Papua itu sejauh ini melukai korban yang berujung kematian.
Sepeda motor, satu telepon seluler, tiga buah toples berisi donat, nasi bungkus, serta uang tunai tidak ikut digondol pelaku.
”Jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Dekai. Dari hasil pemeriksaan, terdapat 15 tusukan di tubuh dan tiga lebam di wajah,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura pada Selasa (21/2/2023).
Ignatius mengungkapkan, korban yang berjualan makanan dan kue di Dekai itu sudah diperingatkan rekannya agar tidak berjualan di sekitar lokasi kejadian karena kawasan itu disebut rawan kejahatan.
Sebelumnya, Brigadir Muhammad Yusdhar gugur ditembak orang tak dikenal pada Selasa (29/11/2022) malam di Distrik Deikai.
Dilansir dari Kompas.id, Kepala Polres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Arief Kristanto mengatakan, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan.
Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku dalam kasus tersebut.
”Kami juga akan meningkatkan keamanan di seputaran Kota Dekai guna mengantisipasi adanya tindakan yang sama,” kata Arief.
Juru bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy berharap aparat keamanan segera menangkap pelaku. Penegakan hukum harus dilakukan untuk mencegah hal serupa terus terjadi di Papua.
”Situasi keamanan yang tidak kondusif akan menjadi kendala bagi Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang kini mengemban misi sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua. Program pembangunan di Papua akan terhambat karena faktor keamanan yang tidak kondusif,” ujar Yan.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom, mengaku, pihaknya terlibat pembunuhan di Yahukimo. Aksi itu dipimpin Elkius Kobak.
”Kami telah berulang kali memperingatkan masyarakat sipil yang bukan penduduk setempat agar segera meninggalkan Yahukimo. Kami menyerang warga itu karena merupakan anggota intelijen yang menyamar sebagai penjual makanan,” ucap Sebby.
(*)