"Sebelum kami mengambil tindakan tegas, karena kami juga sudah mendata semua orang 51 Distrik 518 Kepala Kampung Kolonial Indonesia di Yahukimo oleh Papua Intelijen Service (PIS). Jadi masyarakat Yahukimo sangat berhati-hati," kata Erick Bahabol.
Sementara Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom mengaku telah menerima laporan resmi dari Komandan Operasi Kodap Ilaga, Numbuk Telenggen bahwa pada Sabtu 18 Februari terjadi baku tembak KKB Papua dengan prajurit TNI Polri.
Kontak senjata berlangsung sejak pukul 13.00 WIT sampai pukul 19.00 WIT. Ada dua lokasi baku tembak, yaitu Distrik Ilaga dan Distrik Gome, Kabupaten Puncak.
Berdasarkan laporan Komandan Operasi Numbuk Telenggen, telah melakukan aksi serangan terhadap prajurit TNI Polri.
"Kami berhasil menewaskan seorang anggota TNI berpangkat Kopasgat bernama, Peraka Permansa menewaskan di Bandar Udara Ilaga."
"Selain itu kami bakar rumah warga pendatang, sekaligus pemilik warga kami tembak dalam keadaan luka para," demikian pernyataan Sebby Sambom.
Disampaikan juga bahwa dalam rangkaian serangan tersebut TNI/Polri menyerang dengan membabi buta menggunakan mobil anti peluru serta menghujani TPNPB dengan peluru dan bom jenis Bazoka.
"Namun bersyukur pihak TPNPB OPM mau pun rakyat sipil tidak ada yang kena."
Selain satu anggota TNI, turut menjadi korban adalah satu warga pendatang yang diduga sebagai mata-mata TNI-Polri.
Baca Juga: Asam Lambung Bisa Diatasi dengan Air Tajin, Ini Resep dan Aturan Konsumsinya Kata dr Zaidul Akbar
TPNPB mengingatkan bahwa, Ilaga merupakan wilayah perang yang telah ditentukan oleh KOMNAS TPNPB-OPM. Oleh karena itu, disampaikan agar para pendatang segera tinggalkan Ilaga.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, makin hari, teror KKB Papua tak terelakan lagi.