Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade mengungkapkan Mario Dandy kini ditahan.
Pelaku telah disangkakan dengan pasal berlapis dengan ancaman hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan.
"Tersangka kami tahan dengan persangkaan pasal 78C juncto pasal 80 UU 35 Tahun 2004 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsidair Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara," ujar Kombes Ade, Rabu (22/2/2023).
Hingga saat ini, kata Kombes Ade, penyidik masih mendalami motif penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap korban D.
Melansir tribunjakarta.com, mobil Jeep Rubicon milik Mario Dandy Satriyo diketahui belum membayar pajak, tak tercatat di LHKPN, hingga menggunakan pelat palsu.
Pelat palsu pada mobil tersebut diketahui setelah polisi mengecek keaslian pelat nomor.
Hal itu diungkapkan oleh Kombes Ade Ary Syam Indradi saat menggelar kasus penganiayaan Mario terhadap korban berinisial D di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (23/2/2023).
"Saat itu mobil ini menggunakan pelat nomor ini (B 120 DEN) kemudian setelah dilakukan cek fisik nomor rangka dan nomor mesin oleh petugas dari Direktorat Lalin, maka nomor ini tidak sesuai dengan peruntukannya," kata Ade Ary.
Mendapati hal itu, kemudian pihak kepolisian dikatakan Ade Ary mengamankan pelat nomor B 2571 PBP dari tangan tersangka yang diduga merupakan pelat asli dari mobil tersebut.
"Selanjutnya terhadap temuan ini kami sedang melakukan pendalaman tentang pelanggaran lalin karena penggunaan nopol yang tidak sesuai dengan peruntukannya," ujarnya.
Kemudian, dari penelusuran Tribunnews.com di website resmi Samsat yakni http://samsat-pkb2.jakarta.go.id, terlihat status mobil tersebut tertulis 'masa pajak habis'.