Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sudah 19 hari menyandera pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen (37) warga negara Selandia Baru.
Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan KKB Papua wilayah Nduga itu, meminta tebusan kepada pemerintah untuk dibarter dengan Kapten Philips Marthen yang saat ini masih disandera.
Tebusan yang diminta KKB Papua tak main-main. Kalau bukan uang, maka pemerintah diminta untuk memberikan senjata api dan amunisi kepadanya.
Tentang tebusan yang diminta KKB Papua itu diungkap oleh Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri atas informasi dari tim negosiasi.
Mengutip Kompas.com, Fakhiri mengatakan tim negosiasi pembebasan pilot Susi Air sudah sempat menjalin komunikasi dengan Egianus Kogoya.
Ia menjelaskan, Egianus Kogoya menyampaikan permintaan sebagai syarat untuk pembebasan Kapten Philips.
"Memang benar Egianus ajukan sejumlah permintaan di antaranya senjata api dan amunisi yang akan ditukar dengan pilot asal Selandia Baru," ujar Mathius di Mimika, Kamis (23/2/2023).
Permintaan Egianus Kogoya itu, kata Fakhiri, sulit untuk dipenuhi, terutama terkait senjata api dan amunisi.
Fakhiri mengatakan, tuntutan tidak mungkin disetujui karena justru akan memperburuk situasi.
"Sudah pasti tidak akan dipenuhi permintaan tersebut. Namun, kami tahu psikis kelompok ini yang juga afiliasinya kepada kelompok politik yang suka memanfaatkan semua isu ini untuk politik mereka sendiri yang akan dijual ke luar," kata dia.
Karena itu, tim negosiasi akan berkomunikasi ulang dengan Egianus Kogoya agar Kapten Philips dapat segera dilepaskan dalam keadaan sehat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar