Beberapa menduga efek ini karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf. Dalam pengobatan tradisional, seperti sistem pengobatan di Asia Selatan, pala digunakan untuk mengobati gangguan seksual.
Namun, penelitian tentang efeknya pada kesehatan seksual pada manusia masih kurang.
4. Memiliki sifat antibakteri
Pala telah terbukti memiliki efek antibakteri terhadap strain bakteri yang berpotensi berbahaya.
Bakteri, seperti Streptococcus mutans dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi.
Sebuah penelitian tabung reaksi berjudul "Antibacterial Activity of Myristica fragrans against Oral Pathogens" menemukan bahwa ekstrak pala menunjukkan efek antibakteri yang kuat terhadap bakteri ini dan bakteri lainnya, termasuk Porphyromonas gingivalis.
Bakteri ini diketahui menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi.
Pala juga telah ditemukan untuk menghambat pertumbuhan strain bakteri E. coli berbahaya, seperti O157, yang dapat menyebabkan penyakit parah dan bahkan kematian pada manusia.
Meskipun jelas bahwa pala memiliki sifat antibakteri, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menentukan apakah pala dapat mengobati infeksi bakteri atau mencegah masalah kesehatan mulut terkait bakteri pada manusia.
(*)