GridHot.ID - Pala memiliki beragam khasiat, salah satunya sebagai obat herbal untuk mengatasi asam lambung.
Melansir Kontan.co.id, melihat situs Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), pala bermanfaat sebagai obat herbal yang mampu menyembuhkan asam lambung, suara serak, dan menghentikan mual serta muntah.
Para penderita asam lambung bisa memanfaatkan biji pala untuk meredakan penyakitnya saat kambuh.
Mengutip Jurnal berjudul Manfaat Kesehatan Tanaman Pala karya Lisna Rosalia Agaus, Reski Vinalia Agaus, biji pala bersifat karminatif, stomakik, stimulan, spasmolitik, dan antiemakik alias antimual.
Perlu diperhatikan, penderita asam lambung tidak boleh asal mengonsumsi biji pala.
Sebab, untuk meredakan asam lambung biji pala harus dimasak dan dicampur dengan bahan lainnya.
Berikut resep racikan biji pala yang efektif meredakan asam lambung.
- Bahan
- Biji pala (serbuk) 1 gram
- Pisang batu (serbuk) 6 gram
- Air 100 ml
Anda seduh biji pala dan pisang batu dengan air hangat.
- Cara mengonsumsi
Anda minum seduhan biji pala dengan pisang batu satu kali sehari.
Anda bisa meminum ramuan biji pala tersebut selama 30 hari.
Sekedar info, Anda bisa membeli biji pala serbuk dan pisang batu serbuk di toko obat herbal atau secara online.
Manfaat lain pala buat kesehatan
Melansir Healthline, pala yang memiliki rasa hangat dan sedikit pedas memiliki bergam manfaat untuk kesehatan.
Berikut ini beberapa manfaat pala bagi kesehatan.
1. Mengandung antioksidan kuat
Meski berukuran kecil, sebuah penelitian berjudul "Chemical diversity and pharmacological significance of the secondary metabolites of nutmeg (Myristica fragrans Houtt)" menunjukkan, biji pala kaya akan senyawa tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh.
Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Ketika tingkat radikal bebas menjadi terlalu tinggi dalam tubuh, stres oksidatif terjadi.
Kondisi ini dapat menyebabkan banyak penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.
Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan menjaga kadar radikal bebas tetap terkendali.
2. Memiliki sifat anti-inflamasi
Peradangan kronis dapat menyebabkan beberapa kondisi yang merugikan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan radang sendi.
Pala kaya akan senyawa anti-inflamasi yang disebut monoterpen, termasuk sabinene, terpineol, dan pinene.
Senyawa-senyawa tersebut dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh dan mampu mengatasi peradangan.
Terlebih lagi, beragam antioksidan yang ditemukan dalam rempah-rempah, seperti sianidin dan senyawa fenolik, juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Satu studi berjudul "Nutmeg oil alleviates chronic inflammatory pain through inhibition of COX-2 expression and substance P release in vivo" menunjukkan, tikus yang mengalami peradangan kondisinya membaik setelah disuntikkan minyak dari ekstrak pala.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki efek anti-inflamasi pada manusia.
3. Dapat meningkatkan performa seks
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pala dapat meningkatkan gairah dan performa seks.
Dalam sebuah penelitian berjudul "An experimental study of sexual function improving effect of Myristica fragrans Houtt. (nutmeg)", tikus jantan yang diberi ekstrak pala dosis tinggi (227 mg per pon atau 500 mg per kg berat badan) mengalami peningkatan yang signifikan dalam aktivitas seksual dan performa seksual.
Namun, para peneliti masih belum yakin persis bagaimana rempah-rempah meningkatkan libido.
Beberapa menduga efek ini karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf. Dalam pengobatan tradisional, seperti sistem pengobatan di Asia Selatan, pala digunakan untuk mengobati gangguan seksual.
Namun, penelitian tentang efeknya pada kesehatan seksual pada manusia masih kurang.
4. Memiliki sifat antibakteri
Pala telah terbukti memiliki efek antibakteri terhadap strain bakteri yang berpotensi berbahaya.
Bakteri, seperti Streptococcus mutans dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi.
Sebuah penelitian tabung reaksi berjudul "Antibacterial Activity of Myristica fragrans against Oral Pathogens" menemukan bahwa ekstrak pala menunjukkan efek antibakteri yang kuat terhadap bakteri ini dan bakteri lainnya, termasuk Porphyromonas gingivalis.
Bakteri ini diketahui menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi.
Pala juga telah ditemukan untuk menghambat pertumbuhan strain bakteri E. coli berbahaya, seperti O157, yang dapat menyebabkan penyakit parah dan bahkan kematian pada manusia.
Meskipun jelas bahwa pala memiliki sifat antibakteri, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk menentukan apakah pala dapat mengobati infeksi bakteri atau mencegah masalah kesehatan mulut terkait bakteri pada manusia.
(*)