GridHot.ID - Bagi sebagian orang, momen puasa di bulan Ramadan adalah suatu hal yang dinantikan.
Bagi orang Indonesia, berbuka puasa terkadang tak lengkap tanpa ditemani oleh teh, baik hangat maupun dalam bentuk es.
Namun, rupanya, penderita maag harus memperhatikan ini jika ingin minum teh di saat bulan puasa.
Melansir posbelitung.co, memasuki bulan Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Selama menjalankan ibadah puasa, seseorang akan menahan rasa lapar dan dahaga lebih dari 12 jam.
Salah satu masalah kesehatan yang kerap dirasakan saat puasa adalah naiknya asam lambung. Terlebih jika Anda sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit ini.
Naiknya asam lambung saat puasa bisa terjadi karena perut dalam keadaan kosong akibat tidak ada asupan makanan untuk dicerna.
Gejala yang ditimbulkan beragam, mulai dari sakit perut, nyeri di ulu hati, mual, hingga muntah.
Dilansir dari tribunbatam.id, teh menawarkan berbagai manfaat kesehatan dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional.
Penelitian modern menunjukkan, bahwa senyawa tanaman dalam teh mampu mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Meski konsumsi teh sangat baik untuk kesehatan, minum teh lebih dari 3-4 cangkir per hari dapat mendatangkan efek samping yang negatif.
Baca Juga: Aman Dikonsumsi Terutama Saat Puasa, Ini Cara Mudah Mengolah Kentang untuk Penderita Maag Akut
Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 efek samping terlalu banyak minum teh yang penting diketahui:
1. Mengurangi penyerapan zat besi
Teh mengandung senyawa tanin dalam jumlah tinggi. Tanin dapat mengikat zat besi dari makanan yang membuat saluran pencernaan tidak menyerap zat besi dalam jumlah cukup.
Penelitian menunjukkan, tanin dalam teh cenderung menghambat penyerapan zat besi dari makanan nabati dibandingkan dari makanan hewani.
Jadi, bagi para vegetarian, jumlah teh yang dikonsumsi setiap harinya harus diperhatikan agar penyerapan zat besi tetap optimal.
2. Meningkatkan kecemasan
Daun teh secara alami memiliki kandungan kafein. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dari teh atau sumber lainnya dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan gelisah.
Secangkir teh mengandung sekitar 11-61 mg kafein, bergantung pada varietas dan metode pembuatan teh.
Teh hitam cenderung memiliki lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau. Selain itu, semakin lama teh diseduh, maka semakin tinggi kandungan kafeinnya.
3. Kurang tidur
Adanya kandungan kafein dalam teh membuat konsumsi teh yang berlebihan dapat mengganggu waktu tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan, kafein menghambat produksi melatonnin, yakni hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah saatnya untuk tidur.
Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai masalah, seperti gangguan memori, kelelahan, dan kurang fokus.
4. Mual
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, apalagi jika teh dikonsumsi dalam jumlah banyak saat perut masih kosong.
Sifat astringen tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan yang berpotensi menimbulkan gejala tidak nyaman seperti mual.
Jumlah teh yang dibutuhkan untuk menimbulkan efek samping ini bisa berbeda-beda. Orang yang lebih sensitif mungkin bisa mengalaminya setelah minum 1-2 cangkir teh.
5. Sakit maag
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau mempeburuk gejala asam lambung yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkogan dan perut sehingga memungkinkan isi lambung yang asam naik ke kerongkongan. (*)