Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Geger Awan Panas Gunung Merapi Berbentuk Petruk Sang Penjaga Gaib yang Dipercaya Warga Menjadi Pelindung, BPPTKG Angkat Bicara Sebut Fakta Ini

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 14 Maret 2023 | 18:25
Viral awan panas Gunung Merapi berbentuk Petruk
@TRCBPBDDIY dan Twitter/Magelang_Raya

Viral awan panas Gunung Merapi berbentuk Petruk

Diketahui Petruk merupakan salah satu tokoh punakawan yang memiliki ciri-ciri postur tubuh tinggi dan langsung, serta rambut dan tangannya panjang.

Sementara itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi meyakini Petruk sebagai sosok gaib yang melindungi gunung tersebut.

Bahkan, warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali meyakini sosok yang kerap disebut sebagai Mbah Petruk adalah penunggu Merapi yang melindungi mereka.

Saat Merapi aktif, warga di utara Merapi itu bakal diberi wangsit berupa mimpi untuk mengungsi atau tetap tinggal di rumah.

Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu lalu itu tak akan sebesar pada tahun 2010 lalu.

Awan panas berbentuk Petruk
Twitter/Magelang_raya

Awan panas berbentuk Petruk

Dikutip dari TribunJateng, Sultan menyebut, erupsi tersebut hanya akan memenuhi kawasan yang ditambang.

“Merapi itu ya erupsi begitu saja, enggak akan meletus seperti dulu. Yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang. Gitu aja,” ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X dikutip ketika ditemui di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (11/3).

Menurut Sultan, erupsi akan berhenti saat lubang di Gunung Merapi sudah tertutup material abu vulkanik.

“Nantinya, kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan (erupsinya) berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlubang,” paparnya.

Sultan melanjutkan bahwa kondisi ini akan menutup tambang warga, mengingat sebagian tambang warga memang sudah dilakukan penutupan dengan cara ditanami rumput.

“Sudah saya tutup, tidak boleh ada tambang, jadi harusnya tidak ada warga di area tambang. Sebagian kan sudah kita tutup, ada yang kita tanam pohon kopi. Itu biar mereka punya pendapatan produksi dari sektor pertanian biar enggak nambang lagi,” jelas Sultan.

Halaman Selanjutnya

Source :Kompas.comTribun JatengTribun Solo

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x