Bagi warga yang berdomilisi di area rawan konflik, Kapolda Papua meminta agar senantiasa waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Warga yang berprofesi sebagai tukang contohnya, harus waspada. Jangan tergiur dengan ongkos yang ditawarkan lalu nekad masuk ke wilayah rawan. Itu sangat berisiko," ujar Mathius.
Untuk itu, ia meminta warga untuk memperhatikan hal ini. Jika tidak, maka nyawa jadi taruhannya.
Sementara kepada anggota Polri, pihaknya mengimbau agar tidak mudah terpancing dengan aksi-aksi penembakan yang dilakukan KKB.
Pesan itu disampaikan, lanjut Kapolda, karena dalam beberapa kasus, KKB memancing anggota keluar dari markas dan melakukan pengejaran.
Tak dinyana, setelah tiba di lokasi yang disiapkan, kontak senjata pun tak terhindarkan sehingga akhirnya jatuh korban jiwa.
Oleh karena itu, katanya, dalam situasi apa pun, polisi harus memperhitungkan secara matang setiap langkah yang akan dilakukan.
Dengan cara tersebut, aparat penegak hukum senantiasa terhindar dari pelbagai hal buruk yang bisa saja terjadi setiap waktu.
Untuk diketahui, peristiwa terbaru yang merenggut korban jiwa, adalah KKB Papua menyerang TNI Polri yang sedang mengamankan Sholat Tarawih di Masjid Al-Amalia, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu 25 Maret 2023.
Dalam kasus tersebut, polisi sudah mengambil langkah-langkah hukum dengan melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Bahkan polisi juga telah menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus tersebut. Hanya saja belum diketahui apakah empat tersangka itu sudah ditahan atau masih dalam pengejaran. (*)