Serta menyelidiki plat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di rumah Nindy.
Hamim belum bisa memastikan apakah pelat nomor itu bodong atau memang milik seorang anggota TNI.
"Sedang ditelusuri," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Nindy Ayunda mengaku mendapat teror dari oknum TNI pada Minggu (2/4/2023).
Hal inilah yang mendorong Nindy mendatangi kantor LPSK untuk meminta perlindungan pada Kamis (6/4/2023).
Di hari pertama mendapat teror, Nindy sedang berada di Palembang bersama seorang teman perempuan dan dihadang oleh 10 preman.
Berniat menemui seseorang di sana, rencana Nindy gagal. Ia akhirnya bisa meninggalkan Palembang melalui Tanjung Butung dan pulang ke Jakarta.
Nindy pulang ke rumahnya di Kebayoran Baru, Jakarta dan ternyata ada orang tidak dikenal yang datang mencari Dito Mahendra.
Nindy menyebut orang yang datang saat itu awalnya tiga orang lalu menjadi 30 orang.
Mereka disebut memasuki pekarangan rumah, merusak pintu garasi, dan berteriak serta menggedor pintu.