Ia juga membantah tuduhan penganiayaan yang dilayangkan Maya.
Menurut Soeroso, kala itu anak didiknya hanya menarik Maya untuk keluar dari mobil dan berbicara baik-baik.
Namun bukannya keluar, Maya justru memvideokan Fladaniyah.
Sang dokter yang kepalang kesal pun langsung emosi.
"Dia kena pasal yang mengganggu ketertiban umum, yakni membunyikan klakson di rumah sakit, mana boleh itu," ucapnya.
"Terus Undang-Undang ITE dan penghinaan. Dia bilang gila-gila gitu, makanya jangan macam-macam, jangan sok hebat,."
Soeroso juga menilai sikap Maya saat kejadian sudah melewati batas.
Pasalnya, Maya membunyikan klakson di dekat poli obgyin yang menangani kandungan.
"Sempat ada ibu hamil melahirkan di situ, lalu panik karena klakson, siapa tanggung jawab? Ini layanan kesehatan, ngapain klakson, ngapain ribut-ribut di rumah sakit."
"Orang mau tenang, santai, bukan terganggu dan makin stres," tukasnya.(*)