Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang mengapa di Indonesia bisa terjadi perbedaan waktu merayakan hari raya Idul Fitri.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan alasannya termasuk menyinggung prosesi sidang isbat.
Berikut jawaban selengkapnya dari Ustaz Abdul Somad.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, BMKG menyatakan adanya kemungkinan Indonesia akan mengalami perbedaan hari raya Idul Fitri di tahun 2023 ini.
"Dikarenakan ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 20 April 2023 yang masih relatif rendah, maka potensi keterlihatan hilal sebagai penentu awal bulan Syawal 1444 H masih sangat kecil," ucap Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto saat dihubungi, Jumat (14/5/2023).
Sementara itu, Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.
Dikutip Gridhot dari Bangka POS, beberapa tahun yang lalu Ustaz Abdul Somad alias UAS sempat membahas soal adanya perbedaan tersebut.
Menurut UAS, adanya pertentangan terkait dengan perbedaan jadwal puasa dan lebaran itu terjadi lantaran sidang isbatnya dilakukan secara terpublikasi.
Hal tersebut disampaikan oleh UAS, lewat tayangan video yang diunggah oleh kanal YouTube Goto Islam pada Sabtu, 15 April 2023.
"Lalu yang datang dari kelompok ini 'ati'ullaha wa ati rasul wa ulil amri minkum' taatlah kepada Ulil Amri. Kemudian kata yang Muhammadiyah Ulil Amri itu Din Syamsuddin, bukan Jokowi. Karena ini kan tidak diangkat berdasarkan suroh, coba tengok tafsirnya, Ulil Amri itu ulama bukan pemimpin ini demokrasi kata dia, kata yang satu lagi kamu kalau engga mau ikut presiden bakar aja KTP-mu, pergi tinggal di hutan sana, akhirnya berkelahinya," ujar Ustaz Abdul Somad.
Menurut UAS pertentangan perbedaan tersebut tyerjadi lantaran sidang isbat yang diekpsos.