GridHot.ID - Tiktoker Bima Yudho lagi-lagi mendapatkan sorotan.
Usai melontarkan kritikan pedas soal infrastruktur Lampung, Bima Yudho kembali menyita perhatian masyarakat.
Lewat akun TikTok @awbimaxreborn, Bima Yudho menanggapi video wawancara Najwa Shihab terhadap Ganjar Pranowo, Capres dari Partai PDIP.
Dalam tanggapanya itu, Bima Yudho menyebut 'Janda' yang mengarah ke Ketum PDIP sekaligus Presidan RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
"Udah ketebak dah, lagian disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu lo nurut. Aduh udah deh. Ga usah ditanggepin. Kabur," kata Bima Yudho dalam videonya tersebut.
Video itu pun menjadi viral.
Warganet Twitter bahkan turut memperbincangkan video yang terbilang sudah cukup lama berada di akun Bima itu.
Banyak warganet menilai bahwa sikap Bima sudah melewati batas dalam menyampaikan kritikan, lantaran menyebut Megawati dengan sebutan 'Janda'.
"Kok makin kesini makin songong ya. Apalgi pas ngomong 'nah orang indo tuh kan, malas gua nengok2'.Mmm,, warga 62 di Aus paling jg malas lihat tingkah gemulainya Bima, Berasa kyk org Aus makanya ilfil ma warga +62," tulis salah satu akun di Twitter.
"Bima, Ibu gua juga janda. Jd janda bkn keinginan Ibu Bapak gue diinginkan Allah. Ibu gua (janda) adalah wanita yg tangguh utk anak2nya. Jgn asal ngatain org Janda, bencong. Bersyukurlah bapakmu masih ada," sambungnya.
Melansir TribunJakarta.com, ucapan Bima Yudho itu soal 'Janda' itu rupanya mendapat sorotan dari pengamat dan praktisi media sosial dari Komunikonten, Hariqo Satria.
Hariqo bukan saja menyoroti ucapan Bima soal Megawati, tetapi juga soal Bung Karno.
"Halo Bima Yudho, kemarin kamu memvideokan dirimu menangis nangis, karena khawatir dengan Bapakmu di Lampung. Lalu kami netizen mendukungmu habis-habisan," ujar Hariqo dalam keterangan di postingan terbaru di Instagram.
"Tapi kamu dengan entengnya mengatakan kata 'Mampus' kepada Bapak kandung orang lain yang sudah dimakamkan di Blitar," lanjutnya.
"Bima Yudho, kamu jangan antikritik juga, banyak sekali klarifikasimu, kedepankan minta maaf bukan penjelasan gasing," sambungnya.
Hariqo menilai ucapan Bima yang menyebut Megawati janda dan Bung Karno mampus itu sangat tidak patut.
"Menyebut Soekarno itu sudah mampus, sangatlah tidak pantas. Beliau dan Bung Hatta adalah Proklamator kemerdekaan negara kita," ucapnya.
"Bima Yudho, ulahmu menyebut Ibu Megawati itu di medsos sebagai janda, juga kurang pas," lanjutnya.
"Secara bahasa, mampus itu mengandung arti menyumpahi. Bukan hanya kepada Ibu Megawati, kepada siapa saja yang orang tuanya sudah meninggal dunia, jangan kamu bilang 'orang tua lu sudah mampus'," tandasnya.
Seharusnya, kata Hariqo, Bima tak membuat video ketika sedang diliputi rasa marah.
Hariqp lantas meminta Bima untuk segera meminta maaf atas perbuatannya yang sudah kelewatan.
"Apa pun alasannya, jangan kamu bikin video saat sedang marah. Kamu ikuti dong tahapan pembuatan konten di medsos, jangan langsung main taruh muka di depan kamera, lalu bicara dan lupa etika," ujarnya.
"Untuk Bima Yudho, saya sama dengan netizen lainnya yang mendukungmu," tambahnya.
"Lewat akun @hariqosatria, saya sudah membuat dua belas (12) video dan dua (2) artikel untuk mendukung kritik saudara Bima pada Lampung dan membela Bima dari laporan ke Polisi. Tapi kali ini, saya kritik kamu ya Bima. Bima Yudho, segeralah minta maaf," sambungnya.
"Untuk yang saya hormati seluruh netizen. Mari teruskan kritikan dan kepedulian kita, tapi jangan menyumpahi orang tua siapa pun. Salam damai," tutupnya.
(*)