Yusuf menjawab, "Sebelum kamu membuang Al Quran ini, saya akan terlebih dahulu membuang kamu ke tempat sampah".
Pasangannya mengatakan, "Kamu kan bukan Muslim, mengapa kamu bersikap seperti ini?".Yusuf menjawab, "Kamu ini bebal. Kamu belum membaca satu ayat dari buku ini, namun kamu langsung ingin membuangnya".
Akhirnya mushaf tersebut tidak jadi dibuang karena pembelaan Yusuf.
Padahal ketika itu, Yusuf belum masuk Islam, tetapi seperti ada keinginan kuat untuk membela Islam, sesuatu yang ia gambarkan sebagai dorongan untuk kembali ke fitrah, dorongan untuk kembali ke Islam.
Dan, itu sangat ia rasakan ketika ia bersama teman-temannya berlibur ke Ibiza, tempat di Spanyol, yang sangat populer di kalangan anak-anak muda, yang ingin menghabiskan waktu dengan berpesta dan mengonsumsi minuman keras.
Dia dan kawan-kawannya menuju klub malam bernama Eden.
Bangunan Eden sangat mirip dengan masjid, lengkap dengan kubah dan menara berwarna keemasan. Lagi-lagi ada perasaan aneh yang membuat dirinya tak mau masuk ke klub malam ini.
"Saya tidak akan masuk ke klub malam ini," kata Yusuf, yang membuat kawan-kawannya marah.
"Kamu kan bukan Muslim, kenapa kamu tak mau masuk ke tempat ini?" kata kawannya.Cekcok terjadi dan Yusuf akhirnya berpisah dengan kawan-kawannya.
Dari dua peristiwa ini, keinginan Yusuf untuk masuk Islam kian hari kian besar, namun pada saat yang sama ia juga ingin memastikan bahwa kalau pun nanti masuk Islam, itu adalah keputusan yang benar bagi dirinya.
(*)