Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Korban tewas serangan kelompok teroris Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Nduga bertambah jadi 5 orang.
Korban terakhir, Pratu F ditemukan dalam kondisi meninggal oleh tim pencari.
Prajurit kelima TNI ini gugur saat memperjuangkan pemenangan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJabar, 24 April 2023, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengungkapkan kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam upaya menghadapi pilot
Susi Air yang disander Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Disampaikan Mahfud, ada dua kesulitan yang dialami TNI-Polri dalam membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens.
"Satu, sandera ini dijadikan tameng hidup, ketika kita akan bergerak, dia diancam untuk pembunuhan."
"Padahal kita juga harus menyelamatkan warga negara asing (WNA) sebagai negara yang berada di negara ASEAN, kalau kita hanya sekedar menumpas itu, tidak sulit," kata Mahfud MD dikutip dari Kompas TV, Minggu (23/4/2023).
Yang kedua, kata Mahfud MD, mereka para anggota KKB menjadikan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, sebagai tameng.
"Jadi kita harus bersabar dan sekarang pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan sandera dan keselamatan sandera dan masyarakat sipil."
"Itu tugas negara untuk melindungi warga sipil yang tidak berdosa," jelas Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan negara tidak diam dalam menyelesaikan masalah ini.
Pemerintah dan TNI-Polri harus mencari solusi agar masalah ini cepat terselesaikan.
"Tapi, tentu kita tidak boleh diam," ungkap Mahfud.
Diketahui, sampai sekarang pemerintah Indonesia belum berhasil menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Bahkan, Sabtu (15/4/2023), satu prajurit dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT), Pratu Miftahul Arifin, pun gugur.
Ia gugur saat terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 18 April 2023, untuk diketahui, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi di Nduga, Papua Pegunungan menjadi siaga tempur.
Hal itu disampaikan langsung panglima TNI dalam konferensi pers di Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).
"Jadi kalau di Natuna sana itu ada operasi siaga tempur laut, kalau di sini ada operasi siaga tempur darat," kata Yudo Margono, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa.
Dalam kesempatan itu dia juga mengatakan tidak akan menambah pasukan di Nduga.
"Saya kira tidak ada penambahan pasukan, saya sampaikan bahwa pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi," terangnya.
Yudo Margono menjelaskan pasukan yang sedang yang berada di Nduga tersebut sudah hampir satu tahun bertugas.
Namun dia akan melakukan penarikan pasukan dan merotasi dengan pasukan yang baru.
Yudo Margono menyatakan, meskipun statusnya naik menjadi tempur siaga, dia akan terus melakukan operasi teritorial dan komunikasi sosial akan terus dilakukan.
Dalam kesempatan itu Laksamana Yudo Margono menjelaskan, operasi kemanusiaan itu bukan untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, tapi untuk semua masyarakat luas di dalam operasi.
"Tapi kalo lihat KKB tadi kontak (senjata) masak kita humanis? ya habis no," terang Yudo.
Dia menambahkan, humanis itu kalau ada masyarakat yang bersama-sama kita menjaga wilayahnya.
"Tapi kalau kontak tembak ya harus menangkap tempurnya prajurit, maka harus siap tempur tadi," jelasnya.
(*)
Source | : | TribunJabar |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar