Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani memastikan, bentrok antar KKB Papua dipicu oleh aksi penembakan pesawat yang mengakibatkan layanan penerbangan di wilayah Boega dihentikan sementara.
"Menurut keterangan masyarakat yang ke TKP berinisial IG menyampaikan pihak dari KKB Joni Botak dan KKB dari Lewis Kogoya, Arodi Kulla sempat berdebat terkait penerbangan yang masuk di Bandara Beoga," ujar Faizal melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Menurut dia, Joni Botak yang selama ini dikenal sebagai pimpinan KKB wilayah Tembagapura menginginkan agar jalur penerbangan tetap ada di Beoga.
Sedangkan kelompok Lewis Kogoya yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya menginginkan agar layanan penerbangan dihentikan.
Karena perbedaan kepentingan itulah, kedua kelompok berseteru dan terjadi aksi penembakan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan Joni Botak kritis.
"Dari perdebatan itu menimbulkan keributan antara kedua kelompok yang mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dan empat unit rumah milik warga sipil Kampung Yulukoma dibakar," kata Faizal.
"Sampai sekarang kami sedang berusaha mencari tahu kondisi para korban di sana dan TNI-Polri sedang berusaha mengirim pasukan ke wilayah tersebut," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tenga pada 12 April 2023.
Penembakan diarahkan ke pesawat Asian One Cessna grand Carava C208B yang akan mendarat di Bandara Beoga.
Komadan Korem 173/PVY Brigjen Sri Widodo mengatakan, kejadian penembakan pesawat yang dipiloti Jonathan terjadi sekitar pukul 06.38 WIT.
"Pada saat pesawat akan mendarat di ujung runway Bandara Beoga terdengar 9 kali suara tembakan kemudian setelah landing di Bandara Beoga, pilot melakukan pengecekan pesawat terdapat 2 lubang tembakan pada bagian kabin bagasi tengah dan badan di samping roda depan pesawat," ujar Widodo, Jumat.