Dalam skenarionya, AB dan MA akan membegal korban tanpa menggunakan senjata tajam karena mereka takut darah akan berceceran.
Setelah sepakat, AB lalu menghubungi korban melalui WhatsApp.
AB mengajak korban bertemu di kawasan persawahan dekat lokasi pembuangan sampah yang kondisinya sangat gelap dan sepi, pada Senin (15/5/2023) malam.
Namun, bukannya dibegal, korban justru dibunuh.
Korban dibunuh di belakang rumah AB.
"Pelaku (AB) seorang diri melakukannya, korban dicekik hingga meninggal," jelasnya.
Kedua tersangka kemudian membuang jasad korban yang sudah dibungkus karung putih ke aliran sungai atau parit di bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
Jasad korban baru ditemukan hampir sebulan kemudian, yakni padaSelasa (13/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.
Sosok AB
Melansir Surya.co.id, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria mengatakan pihaknya langsung menginterogasi AB yang notabene merupakan siswa kelas IX SMPN 1 Kemlagi sekaligus eksekutor pembunuhan itu.
Tersangka kejahatan di bawah umur ini ternyata memiliki sifat temperamental.