Munahat mengakui kedua belah pihak itu memang ada perselesihan dan tak bisa berbuat banyak tentang perbedaan pandangan ini.
Meski begitu, ia menegaskan konflik tersebut terjadi di luar kendalinya.
"Itu perselisihan. Ginusa mau memperkarakan. Itu kan jalur hukum. Yang penting kita memastikan. Syarat mau dibayar harus selesai dulu," ujarnya.
"Waskita mau dibayar ya harus lunas dengan subkon-nya. Ternyata juga sudah dicek. Itu konflik di luar kendali proyeknya," terangnya.
Masih melansir TribunSolo.com, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tampak kaget saat tahu ada tukang las yang mengaku belum dibayar jasanya.
"Hah?" demikian jawaban Gibran saat awak media berusaha mengonfirmasinya di Loji Gandrung, Senin (12/6/2023).
"Itu sing apa (Itu yang apa)? Masjid ya? Sek mengko tak urus (Nanti aku yang urus). Ono meneh (Ada lagi)?" ungkapnya.
Gibran mengungkapkan, kontraktor utama Masjid Raya Sheikh Zayed, PT Waskita Karya sedang bermasalah.
Terutama sejak direktur utamanya, Destiawan Soewardjono resmi ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung RI.
Destiawan dijadikan tersangka berkaitan kasus dugaan korupsi penyimpangan, atau penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast pada 2016-2020.
"Ya Waskita lagi bermasalah," ungkap Gibran.