Namun, Tonny tetap bersikukuh meneruskan kiprahnya bermusik dengan adiknya Yon.
Posisi Yok kemudian diganti oleh Adji Kartono atau biasa disingkat Totok AR (Totok Adji Rahman).
Tonny merekrut Murry dan Totok AR menjadi anggota band di luar keluarga Koeswoyo.
Grup ini pun mengubah namanya menjadi Koes Plus yang di kemudian hari berhasil meraih sukses menjadi sebuah grup legendaris di Indonesia.
Sejak ia meninggalkan posisi drummer pada 1969, Nomo Koeswoyo kembali terjun ke dunia musik tanah air.
Ia lalu mendirikan grup musik sendiri pada awal 1973, bersama beberapa pemusik lain yaitu: Usman pada rhythem, Sofiyan pada drum, Said pada bass, Bambang Arsianti (Bambang Sampurno Karsono) pada lead guitar dan Pompi Suradimansyah (Pompy S) pada keyboard, Grup musik ini ia beri nama No Koes.
No Koes sudah berhasil mengeluarkan LP I yang diberi judul ”Sok Tahu”. Seluruh lagu-lagunya diciptakan oleh Nomo.
Namun pada album berikutnya anggota lainnya juga memberikan lagu ciptaan mereka. Grup ini pun meraih kesuksesan dalam percaturan tangga musik nasional pada tahun 1970an, di antaranya album Sok Tahu, Dicari, Permisi Numpang Lewat, Rindu, Hidup Ini Sementara, Remaja & Cinta, Bermain & Berhitung (Pop Anak-anak), Kulo Nuwun (pop Jawa), Gondal Gandul (pop Jawa), Tergoda Asmara, Bebas, Penuh Misteri (Pop Melayu).
Grup No Koes sempat menghilang pada era 1980-an, tetapi sempat dihidupkan lagi oleh Nomo pada 1990-an hingga awal periode tahun 2000-an dengan personel yang berbeda-beda.
Selain No Koes ia pun sempat membuat sebuah group band lain yang diberi nama NoBo.
Namun band ini tidak berumur panjang karena lebih terlihat seperti session band saja bagi proyek rekamannya.