GridHot.ID -Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Selebgram berdarah Bali ini meninggal dunia di usianya yang masih muda, 23 tahun.
Sebelum meninggal, ia sempat dilarikan ke RS karena demam dan sesak napas.
Dilansir dari tribun-bali.com, masyarakat di Kabupaten Gianyar berduka. Tut Herky (23) warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Ubud yang kerap menghibur masyarakat di media sosial meninggal di RSU Ari Santi Ubud, Rabu 5 Juli 2023, pukul 07.09 Wita.
Sebelumnya, ia dilarikan ke RS karena demam dan sesak napas.
Pantauan Tribun Bali di rumah Tut Herky, jenazahnya telah dibaringkan di bale dangin.
Masyarakat adat setempat pun telah ramai di rumah mendiang.
Mereka membuat sarana upakara, yang digunakan untuk acara pemakaman pria bernama lengkap I Ketut Budiana itu.
Ibu mendiang, Ni Made Kani menceritakan, sebelum dinyatakan meninggal di RS, pada Minggu 2 Juli 2023 sore, Tut Herky mengalami sakit demam, lalu dibawa berobat ke RSU Ari Santi.
"Panas dingin Minggu sore, lalu ibu bawa ke Ari Santi. Di sana diperiksa, dikasih obat, lalu pulang. Besoknya sorenya, sakit lagi, ibu larikan lagi UGD Ari Santi. Di sana sempat bisa jalan-jalan. Sekitar jam 10 malam, dipindahlah ke ruang ICU, tapi semakin hari semakin drop. Meninggal tadi pagi jam 07.09," ujar Kani, yang kesehariannya menjadi buruh tani.
Kakak mendiang, Ni Made Dewi mengatakan, saat opname tersebut, dokter mengatakan Tut Herky mengalami sesak napas.
Sebab pada paru-parunya telah terdapat banyak racun.
"Mungkin karena adik saya suka minum-minuman botolan, jadinya begitu. Tapi dari dulu memang punya penyakit sesak. Tapi baru pertama kali ini opname," ujar Dewi.
Dewi mengatakan, telah mengikhlaskan kepergian adiknya.
"Kalau tidak terima ia, karena kan masak karena sesak saja meninggal. Tapi mau bagaimana lagi. Mungkin sudah jalan hidup adik saya sampai di sini saja," ujarnya.
Tut Herky lahir pada November 2000. Sejak lahir, ia didiagnosa mengalami keterlambatan tumbuh.
Karena itu, meskipun ia telah hampir usia 23 tahun, fisiknya masih seperti anak usia 10 tahun.
Namun keterbatasan tersebut tak membuat Tut Herky menjadi beban keluarga.
Malahan, Tut Herky menjadi tulang punggung orangtuanya yang menjadi buruh tani.
Dewi mengatakan, semasa hidup, adiknya bersekolah di SLB hingga tingkat SLTA. Dia tidak bisa membaca, tetapi bisa menulis.
Semasa hidupnya, kata dia, Tut Herky selalu bersenang-senang, naik sepeda. Tak jarang, Tut Herky membuat keluarganya terkejut.
"Kami keluarga kadang dibuat terkejut. Pulang-pulang kadang bawa barang mahal, sepeda listrik, katanya dikasih anggota dewan di Badung. Kadang tak habis pikir, kok bisa ya adik saya kenal sama orang-orang gede," ujar Dewi yang telah menikah ke Kabupaten Bangli itu.
Dewi mengatakan, semasa hidupnya, Tut Herky bisa dikatakan sebagai tulang punggung keluarga.
Sebab tak jarang, Tut Herky pulang membawa uang.
Dan, sebagian besar uangnya diberikan pada orangtua.
Dan, sebelum meninggal, Tut Herky juga meninggalkan bangunan, yakni toilet dan tembok rumah yang sebelumnya hanya plesteran semen, kini telah dicat.
"Dia disuruh temannya harus punya toilet, dia bikin toilet dua. Di luar kamar. Uangnya, tidak tahu dapat dari siapa. Karena ada saja yang ngasih," ujar Dewi.
Selain pihak keluarga, orang yang paling dekat dengan Tut Herky, ialah anggota DPR RI, I Nyoman Parta.
Pantauan Tribun Bali selama ini, Parta kerap memberikan kejutan pada Tut Herky, mulai dari datang membawa kue ke rumahnya saat Tut Herky berulang tahun hingga memfasilitasinya jalan-jalan ke Jakarta.
Bahkan, Dewi mengatakan, sejak Tut Herky diopname di RSU Ari Santi, politikus asal Desa Guwang, Sukawati itu setiap hari menjenguk.
Dan, pada Selasa kemarin, Parta dua kali menjenguk.
Dan, pada Rabu tadi, Parta telah ada di RS sejak pukul 05.00 Wita hingga memulangkan jenazah Tut Herky ke rumah di Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Sukawati, Bali. (*)