Terlepas dari cedera yang mengerikan, pria itu melaporkan bahwa tidak ada komplikasi lain. Pria itu bisa buang air kecil dengan baik.
Di sisi lain, petugas medis yang turut menulis kasus di jurnal tersebut mengungkapkan bahwa amputasi penis yang dilakukan sendiri dikenal sebagai sindrom klingsor. Ini merupakan kondisi langka dari menyakiti diri sendiri secara fisik yang berasal dari anomali psikologis.
"Ini tidak hanya muncul sebagai keadaan darurat bedah tetapi juga berpotensi memperburuk tekanan psikologis pasien dan tantangan perawatan diri," tulis penulis dalam jurnal.
Sindrom klingsor pertama kali dicatat dalam literatur medis pada 1990-an dan sejak itu jarang didokumentasikan, dengan kurang dari 30 laporan resmi.
Pasien yang melakukan tindakan seperti itu biasanya mengidap gangguan kejiwaan, halusinasi, atau penyalahgunaan narkoba.
(*)