Itu adalah perjuangan yang sia-sia.
Einstein yang berjalan ke kantornya berkata kepada sekretarisnya 'itulah narr (bahasa Yiddish yang artinya bodoh)'.
Fakta Oppenheimer mencoba racuni profesornya
Oppenheimer menghadapi masa-masa sulit saat belajar untuk gelar dokter fisika di Laboratorium Cavendish di Cambridge, Inggris.
Masalah emosionalnya yang intens dan perasaan terisolasi yang semakin besar mendorongnya ke dalam periode depresi berat.
Penasihat Oppenheimer di Cambridge adalah Patrick Maynard Stuart Blackett, seorang ahli fisika eksperimental yang cerdas dan berbakat yang membuat iri Oppenheimer.
Kegagalan terus-menerus Oppenheimer di lab dan ketidakmampuannya untuk memenangkan persetujuan Blackett membuatnya sangat cemas.
Terdorong oleh kecemburuannya itu, Oppenheimer mungkin telah bertindak terlalu jauh.
Seorang teman lama, Francis Fergusson, mengklaim Oppenheimer pernah mengakui bahwa dia mencampurkan apel dengan bahan kimia berbahaya dan meninggalkannya
Namun, tidak ada bukti kejadian ini dan cucu Oppenheimer, Charles Oppenheimer, membantah bahwa hal ini pernah terjadi.
Oppenhemier dipanggil cengeng
Oppenheimer sangat persuasif dalam suasana santai, tetapi dia memiliki kecenderungan buruk untuk menyerah di bawah tekanan.
Hanya dua bulan setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Oppenheimer bertemu dengan Presiden Harry S. Truman di Oval Office untuk membahas keprihatinannya tentang kemungkinan perang nuklir di masa depan dengan Uni Soviet.
Truman menepis kekhawatiran Oppenheimer, meyakinkan fisikawan itu bahwa Soviet tidak akan pernah mampu mengembangkan bom atom.
Marah karena ketidaktahuan presiden, Oppenheimer meremas tangannya dan berkata dengan suara rendah, "Tuan Presiden, saya merasa tangan saya berdarah", ungkapan yang kemungkinan menggambarkan akan banyaknya korban karena bom atom.
Truman sangat marah dengan ucapan ini, dan segera mengakhiri pertemuan tersebut.
Truman menulis pada tahun 1946 bahwa bapak bom atom adalah seorang "ilmuwan cengeng" yang datang ke kantornya sekitar lima atau enam bulan yang lalu dan menghabiskan sebagian besar waktunya meremas-remas tangannya, serta memberitahunya ada darah di tangannya karena penemuan energi atom.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar