Ia masih kerap merasa ketakutan dan trauma atas kejadian pelecehan yang menimpanya sejak usia 12 tahun itu.
"Aku sudah mencoba mendapatkan bantuan dari beberapa ahli, psikologi dan terapi tapi entah kenapa itu tidak bisa menyembuhkanku," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, MA turut membeberkan ada perubahan sifatnya pasca-mengalami kejadian pelecehan dari ayah sambungnya.
Gadis 17 tahun itu menyadari dirinya dulu adalah sosok yang terbuka.
Namun setelah mengalami pelecehan hingga merasakan trauma, kini ia selalu menyembunyikan perasaannya.
Ia berubah menjadi sosok yang tertutup kepada orang lain.
"Aku menyembunyikan semua emosiku, karena sampai sekarang pun aku masih bisa dibilang tertutup,"
"Padahal aku awalnya tipe orang yang terbuka," pungkasnya.
(*)
Source | : | tribunnews,tribunbali |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar