GridHot.ID - Penyanyi Pinkan Mambo hingga kini masih menjadi sorotan publik lantaran pengakuan sang putri, MA.
Adapun MA mengaku mendapatkan perlakukan yang kurang menyenangkan dari sang ayah sambung, Steve Wantania.
Dikutip dari TribunBali, Steve Wantania disebut melakukan pelecehan terhadap Michelle.
Baru-baru ini, MA kembali curhat dalam sebuah podcast.
Dalam podcast ini, MA mengaku merasa takut setiap kali melihat wajah suami kedua Pinkan Mambo, Steve Wantania.
Apalagi ketika MA ditinggal hanya berdua di rumah bersama Steve Wantania, ia pasti merasa ketakutan.
Kepada Cherryl Hatumesen, MA curhat selalu tak berani menatap mata ayah sambungnya itu.
Lantaran ia selalu terbayang lagi kejadian tidak menyenangkan itu, jika bertemu dengan Steve Wantania.
"Ketika aku di sana (rumah) dan ada dia, aku takut padanya," ucap Michelle Ashley, dikutip dari YouTube channel Cherryl Hatumesen.
"Seperti, aku tidak bisa menatap matanya,"
"Karena setiap hari melihat sosoknya, aku teringat kejadian itu lagi," lanjutnya.
Baca Juga: MA Takut Jika Nanti Suami Pinkan Mambo Sudah Keluar dari Penjara: Aku Masih Belum Cukup Kuat
Ia pun masih mengingat rasa sakit lantaran kejadian pelecehan itu.
Terlebih, ia merasa tidak ada yang bisa membantunya keluar dari situasi itu.
Bahkan dukungan dari sang mama, Pinkan Mambo pun tak dirasakan oleh MA.
"Itu sangat menyakitkanku. Karena aku ada di posisi di mana kejadian itu masih terus berjalan,"
"Aku tidak bisa mendapatkan bantuan atau dukungan dari siapapun," jelasnya.
Dikutip dari Tribunnews, bertahun-tahun telah berlalu sejak kejadian itu, kini MA masih merasakan trauma.
Pun ia berusaha keras untuk sembuh dari trauma yang dirasakannya.
Bahkan ia juga sudah mencoba meminta bantuan pada pihak yang lebih ahli, dalam hal ini psikolog hingga melakukan terapi.
"Sampai saat ini aku masih berusaha menyembuhkan trauma atas apa yang terjadi, aku merasa kesulitan karena kejadian ini terjadi berkali-kali," ucap MiA.
Namun usaha yang dilakukan MA, hingga kini belum menemui hasil yang baik.
Ia masih kerap merasa ketakutan dan trauma atas kejadian pelecehan yang menimpanya sejak usia 12 tahun itu.
"Aku sudah mencoba mendapatkan bantuan dari beberapa ahli, psikologi dan terapi tapi entah kenapa itu tidak bisa menyembuhkanku," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, MA turut membeberkan ada perubahan sifatnya pasca-mengalami kejadian pelecehan dari ayah sambungnya.
Gadis 17 tahun itu menyadari dirinya dulu adalah sosok yang terbuka.
Namun setelah mengalami pelecehan hingga merasakan trauma, kini ia selalu menyembunyikan perasaannya.
Ia berubah menjadi sosok yang tertutup kepada orang lain.
"Aku menyembunyikan semua emosiku, karena sampai sekarang pun aku masih bisa dibilang tertutup,"
"Padahal aku awalnya tipe orang yang terbuka," pungkasnya.
(*)
Source | : | tribunnews,tribunbali |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar