GridHot.ID - Terduga teroris berinisial DE yang diringkus tim Densus 88 Antiteror Polri, Senin (4/8/2023) siang, adalah karyawan salah satu Badan Usaha Milik Negara.
Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan bahwa DE merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Terungkap spesifikasi senjata api yang digunakan pegawai BUMN, DE (28) terduga teroris untuk latihan menembak selama enam jam di Gunung Geulis setiap dua bulan sekali.
Melansir Kompas.com, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial DE di wilayah Bekasi pada Senin (14/8/2023). DE merupakan karyawan BUMN yang diduga merupakan pegawai PT KAI (Persero).
Terkait hal itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, pihaknya menghargai proses hukum yang sedang berjalan terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai KAI dalam praktik terorisme.
Ia pun memastikan, KAI akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik terorisme, termasuk bekerja sama dengan pihak berwajib terkait penangkapan tersebut.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," ujar Agus dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Ia menegaskan, KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Manajemen KAI pun akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," papar dia.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris berinisial DE di Jalan Raya Bulak Sentul, RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, DE diduga memiliki senjata rakitan serta terlibat dalam penggalangan dana. DE juga merupakan salah satu pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang aktif melakukan propaganda di media sosial.