Gridhot.ID - Putri Gusdur, Alissa Wahid tidak suka apabila kasus korupsi yang menyeret nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipakai untuk menjegal di Pilpres 2024.
Seperti diketahui, kasus korupsi yang menyeret nama Cak Imin kembali mencuat usai deklarasi Cawapres 2024.
KPK mengaku membuka peluang untuk memeriksa Cak Imin atas dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2012 lalu.
Perkara yang dimaksud adalah dugaan korupsi pengadaan sistem perlindungan atau proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan nilai kontrak lebih dari Rp 20 miliar.
Cak Imin sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era SBY periode kedua tepatnya tahun 2009-2014.
"Siapa menterinya tinggal di-search di Google tahun 2012 siapa yang menjabat sebagai menteri, silakan," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).
Terkait hal itu, Alissa Wahid selaku putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau dikenal Gusdur buka suara.
Diketahui, hubungan keluarga Gusdur dan Cak Imin tidak baik karena isu kudeta PKB yang dipimpin oleh Cak Imin.
Cak Imin sendiri merupakan keponakan Gusdur alias saudara sepupu Alissa Wahid.
Meski tidak suka dengan Cak Imin, Alissa tidak sepakat apabila kasus korupsi yang menyeret Cak Imin digunakan untuk komoditas politik.
Menurutnya, kasus korupsi yang dipakai untuk menjegal lawan dalam politik sangat membahayakan masa depan bangsa.