Hal itu diungkapkan Alissa di akun Twitter-nya pada Minggu (3/9/2023).
"Di sisi lain, (walau saya bermasalah dg Cak Imin cs) saya tak ingin kontestasi politik menjadikan hukum sebagai bahan jegal2an. Itu bahaya bagi masa depan bangsa," tulis putri sulung Gus Dur.
Kata Alissa, pernyataannya ini tidak hanya berlaku pada kasus Cak Imin. Namun, semua kasus korupsi siapapun jangan dijadikan bahan untuk menjegal lawan politik.
Sebab, hal itu kata Alissa sama saja dengan menggadaikan kedaulatan hukum di Indonesia untuk kepentingan 5 tahun saja.
Ia pun berharap isu korupsi yang menyeret nama Cak Imin tidak benar dan tidak terjadi.
Kata Alissa, walaupun Cak Imin cs meremehkan Gusdurian karena hanya berisi 150 orang, namun setidaknya hingga kini organisasi tersebut masih berpandangan lurus.
Di mana mereka akan tetap bersikap adil dan memikirkan Indonesia juga mengesampingkan ego dendam.
Sebab tidak ada yang boleh menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan.
"Walaupun cs-nya Cak Imin meremehkan Gusdurian yang katanya cuma 150 orang aja, setidaknya kami keukeuh mengambil keteladanan #GusDur untuk bersikap adil dan memikirkan Indonesia, tidak mikir hanya balas dendam, dan tidak menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan," jelasnya.
(*)