"Kata bapak saya, Rika sejak Minggu, jam 21.00 WIB nggak pulang," ujar Kusmiyati.
Usai gagal mendapat jawaban saat mencoba bertanya ke teman-teman Rika dan melakukan pencarian sendiri, Kusmiyati akhirnya lapor polisi.
"Kami lapor polisi baru jam 10 malam hari Senin malam," ujarnya, dilansir dariTribunjateng.
Melansir Kompas.com, Kusmiyati mmengku menerima telepon dari pihak kepolisian yang memintanya ke rumah sakit untuk mengecek penemuan mayat di tambak.
Dari ciri-ciri, Kusmiyati meyakini mayat tersebut adalah adiknya.
"Ciri-cirinya kok bajunya, celananya, kukunya, kakinya, sama seperti adiknya. Saya kan kakaknya, jadi saya tahu. Bajunya sudah dibuka semua, nah itu saya enggak ngenali wajahnya," ujarnya.
"Tapi saya kenal tangannya, kakinya, jari-jarinya saya tahu bahwa itu adik saya. Tapi saya belum mengakui waktu itu. Giliran ke polres, ada temuan pakaian-pakaian adik saya, baru itu saya percaya. Benar adik saya," imbuhnya.
Sementara itu saksi di TKP menemukan tiga batu dan sarung di sekitar mayat Rika.
Ada indikasi pelaku akan menenggelamkan mayat Rika Indriyeni untuk menghilangkan jejak.
Penyebab kematian
Melansir TribunJateng.com,Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jateng Kombes Dr Sumy Hastry Purwanti mengungkap kondisi jenazah Rika Indriyani (21) yang ditemukan tewas mengambang di area tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Selasa (22/8/2023).