Rupanya dua jasad yang wangi itu yakni ayah dan kakak kandung Satria.
"Bapak saya Suarma, sama kakak saya Nurjanah," jelasnya.
Diungkap Satria, keseharian ayahnya semasa hidup yakni bekerja sebagai seorang pandai besi.
Namun ia menyaksikan kalau ayahnya itu rajin ibadah dan kerap bersosialisasi dengan warga.
"Sebagai anaknya, menurut saya bapak baik. Tapi enggak tahu kalau pandangan orang lain," jelas dia.
Ia pun mengakui kalau sang ayah memang taat dalam beribadah.
"Sering ibadah dan bersosialisasi dengan baik," tambahnya.
Selain itu, Satria juga menjelaskan satu lagi kerabatnya yang jasadnya masih utuh juga.
Ia adalah Mariam, adik dari ayah Satria.
Menurut dia, profesi bibinya semasa hidup itu yakni seorang guru ngaji.
Tak heran jika jasadnya masih utuh meski sudah dikubur puluhan tahun yang lalu.
"Adik bapak saya itu profesinya guru ngaji. Bagi saya beliau semuanya baik," kata Satria lagi.