Gridhot.ID - Geger di Bogor saat adanya pembongkaran makam yang diketahui berada di lahan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dikutip Gridhot dari Tribun Trends, diketahui sebelumnya warga akan melakukan pembongkaran 211 makam yang ternyata berada di lahan milik PLN.
Dari 43 makam yang sudah dibongkar, warga dan tokoh masyarakat setempat kaget saat tahu ada tujuh jenazah yang masih utuh.
Ketujuh jenazah tersebut padahal sudah dimakamkan selama puluhan tahun.
Apalagi, terdapat dua jenazah mengeluarkan aroma wangi melati yang sangat menyengat yakni jenazah almarhum Suarma dan almarhumah Nurjanah, yang merupakan ayah dan anak.
"Waktu dibuka langsung wangi, yang kerja aja kaget, semua kaget terharu akan keseharian dia, padahal orang biasa bukan yang kayak kiayi gitu ibadahnya," ustaz Tatang Sumantri yang ikut menyaksikan proses pembongkaran makam.
"Kain kapan masih bersih, bahkan papanya itu masih utuh engga kena rayap, diangkatnya kayak mayat baru dimasukin, masih enak diangkatnya, engga berat juga," katanya.
Ternyata para almarhum yang jasadnya utuh tersebut masih satu keluarga.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, Satria, Ketua RT 7, Desa Kalong I, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang menceritakan keseharian para almarhum.
Satria diketahui merupakan keluarga para penghuni makam tersebut.
Lima dari tujuh makam yang jasadnya masih utuh adalah keluarga dekat Satria.
Makam satu keluarga itu pun terdiri dari tiga generasi, mulai dari kakek, anak, hingga cucunya.
Mereka adalah :
- Sanijan (kakek Satria)
- Suarma (ayah Satria)
- Mariam (bibi Satria)
- Sama (bibi Satria)
- Nurjanah (kakak Satria)
Total ada 112 makam yang dibongkar dan dipindahkan oleh PLN.
Saat dibongkar, Satria pun mengaku kaget saat melihat jasad, kakek, ayah, bibi, serta kakaknya masih utuh.
Ia menjelaskan, dari total 43 makam yang sudah dibongkar, tujuh di antaranya jasadnya masih utuh.
"Semuanya sudah dimakamin sekitar 20-30 tahun lalu," kata Satria kepada TribunnewsBogor.com.
Di luar dari makam keluarganya, dua jasad yang masih utuh yakni atas nama Supendi dan Tarmudi.
Dikatakan Satria, tak hanya jasadnya yang utuh, dua makam keluarganya juga mengeluarkan wangi.
"Kayak wangi bunga melati," ungkap Satria.
Rupanya dua jasad yang wangi itu yakni ayah dan kakak kandung Satria.
"Bapak saya Suarma, sama kakak saya Nurjanah," jelasnya.
Diungkap Satria, keseharian ayahnya semasa hidup yakni bekerja sebagai seorang pandai besi.
Namun ia menyaksikan kalau ayahnya itu rajin ibadah dan kerap bersosialisasi dengan warga.
"Sebagai anaknya, menurut saya bapak baik. Tapi enggak tahu kalau pandangan orang lain," jelas dia.
Ia pun mengakui kalau sang ayah memang taat dalam beribadah.
"Sering ibadah dan bersosialisasi dengan baik," tambahnya.
Selain itu, Satria juga menjelaskan satu lagi kerabatnya yang jasadnya masih utuh juga.
Ia adalah Mariam, adik dari ayah Satria.
Menurut dia, profesi bibinya semasa hidup itu yakni seorang guru ngaji.
Tak heran jika jasadnya masih utuh meski sudah dikubur puluhan tahun yang lalu.
"Adik bapak saya itu profesinya guru ngaji. Bagi saya beliau semuanya baik," kata Satria lagi.
(*)