Di pikirannya saat itu cuma satu. Apakah anaknya masih bernyawa atau tidak. Sebab kondisi sang anak ketika itu tidak bergerak.
Jurnalis TribunBatam.id, Aminuddin yang berada di lokasi ketika itu berhasil memotret momen ketika Herman ditolong oleh seseorang menggunakan sepeda motor.
Tujuannya untuk menjauh dari lokasi bentrok agar tidak semakin banyak menghirup gas air mata.
Tidak hanya Algifari, anak Herman lainnya, Fazan, juga merasakan panasnya gas air mata.
Saat itu, bocah 5 tahun tersebut juga berada bersama adiknya di dalam kamar. Beruntung kedua anak Herman bisa selamat.
"Angin mengarah ke jendela rumah. Kebetulan anak saya berada di dalam ayunan. Dia langsung terkena gas air mata," sebutnya.
Saat itu juga, sang istri berteriak. Teriakan itu membuat Herman kaget dan masuk ke dalam rumah.
Melihat anaknya yang sudah lemas, Heman membawa anaknya dan meminta pertolongan.
Saat dia keluar, dia bertemu anggota Brimob dan meminta bantuan.
"Anak saya tolong pak, anak saya pingsan. Saya bilang gitu tadi. Kemudian dia bawa dan diberikan bantuan oksigen dan dikasih air," sebutnya.