"Tapi ada beberapa kontrak yang dibatalin, jadi efeknya untuk saya luar biasa dan juga orang atau masyarakat yang menilai kan kan 'oh Yadi tukang tipu, suka ngegelapin,' padahal enggak tahu ceritanya seperti apa," lanjut Yadi.
Yadi mengatakan, kasus ini juga membuat kondisi kesehatannya menjadi drop. Bahkan, ia sampai diinfus.
"Saya dapat somasi aja luar biasa saya saat dilayangkan pertama saya langsung ngedrop. Sakit saya yang dulu (kambuh), ngedrop sampai diinfus. Ada fotonya diabadiin, biar jadi kenang kenangan buat saya," ucap Yadi.
Yadi kemudian menekankan bahwa ia tidak menipu bahkan menggelapkan dana. Meski demikian, ia memetik pelajaran dari kasus yang melibatkannya tersebut.
"Jadi pemirsa mudah-mudahan statement saya sedikit klarifikasi bahwa saya tidak ada niat untuk menipu," kata Yadi.
"Alhamdulillah, bagaimanapun yang terjadi ada hikmahnya," tutur Yadi.
Dilansir dari tribunlampung.co.id, Yadi Sembako bantah melakukan penipuan untuk mengisi acara.
Menurut Yadi Sembako, dirinya hanya diperintah oleh Gus Anom karena keduanya ada dalam PT Gudang Artis.
Yadi Sembako selaku direktur dan Gus Anom sebagai komisaris PT Gudang Artis yang kerjasama dengan even organizer untuk sebuah acara.
Ia menjelaskan bahwa permasalahannya berawal dari cek kosong yang kala itu diterima pihak event organizer (EO) senilai Rp 198 juta.
Yadi mengakui bahwa ia menandatangani cek kosong tersebut selaku direktur PT Gudang Artis.