"Kan harusnya kalau ada pengeluaran beli kursi, kursinya ada," ujar dia.
Diketahui pada tahun 2021 itu, Yoris lah yang menjabat sebagai ketua yayasan.
Bukan tidak mungkin, Yoris juga ikut menikmati uang tersebut.
Apalagi saat ini keberadaan yayasan itu juga diduga ada penyelewengan dengan banyaknya siswa fiktif.
Menanggapi hal itu, Yoris pun mengaku siap memberikan klarifikasi.
"Silakan aja kok, ada pertanggung jawabannya," kata Kuasa Hukum Yoris, Leni Anggraeni dilansir dari Youtube Diskursus Net, Minggu.
Apalagi kata Leni, saat ini yayasan tersebut juga sudah tidak terurus.
Bahkan sudah tak ada lagi siswa yang mau bersekolah di sana.
"Sekarang juga sekolahnya sudah terbengkalai, tahun depan mungkin ditutup," jelasnya.
Yoris pun, kata Leni, sudah ada panggilan dari Dinas Pendidikan Subang.
"(Mau memberi) klarifikasi," ungkap Yoris.
(*)